Bandung, Beritainspiratif.com - Bulan Ramadhan bulan penuh keberkahan, banyak makna dan nilai yang terkandung pada bulan yang penuh ampunan ini.
Menjelang berbuka puasa tentunya merupakan waktu yang sangat ditunggu bagi muslim. Berbagai cara dilakukan mendekati waktu berbuka pada sore hari. Di Indonesia dikenal dengan istilah 'ngabuburit'.
Bagaimana di negara lain, adakah istilah 'ngabuburit' ini. Ternyata ada beberapa negara terutama dengan warganya yang beragama Islam.
Mengutip laman rockingmama, ada beberapa negara yang memiliki tradisi setiap menjelang berbuka puasa pada bulan suci Ramadan.
1. Arab Saudi
Kita mulai dari pusatnya umat muslim dunia ya, yaitu Arab Saudi.
Arab Saudi memiliki sebuah meriam Ramadhan yang digunakan sebagai tanda masuknya bulan suci Ramadhan di Makkah Al-Mukarramah. Saat sudah memasuki bulan Ramadhan, meriam ini juga akan dibunyikan sebagai tanda berbuka puasa, waktunya sahur, waktu Imsak, dan juga akan dibunyikan pada akhir masa Ramadhan sebagai tanda masuknya tanggal 1 Syawal.
Selama Ramadhan, meriam ini akan diletakkan di salah sebuah gunung yang juga bernama Gunung Meriam. Setelah Ramadhan berlalu, meriam tersebut akan dikembalikan lagi ke Aziziyah, disimpan hingga bulan Ramadhan berikutnya tiba.
Tradisi unik lain saat Ramadhan di Arab Saudi adalah digelarnya taplak meja sepanjang 12.000 meter di areal Masjidil Haram untuk berbuka bersama warga Arab Saudi. Tak kurang setengah juta riyal Arab Saudi, atau setara dengan Rp 1.2 miliar, dikeluarkan oleh kerajaan Arab Saudi dan juga para donatur tetap untuk menggelar acara berbuka bersama ini setiap harinya.
2. Palestina
Di Palestina, ada iftar atar, yaitu buka puasa massal yang dihadiri oleh tak kurang dari 3.000 orang penduduk Palestina. Mereka berkumpul dan kemudian bersama-sama menikmati hidangan berbuka dengan falafel, yaitu sejenis kudapan yang terbuat dari sejenis kacang-kacangan yang disebut chickpea yang rasanya manis.
Selama bulan Ramadhan pula, para penduduk menambahkan lampu-lampu di rumah dan di sepanjang jalanan kota, hingga membuat suasana begitu indah dan syahdu.
3. Mesir
Saat Ramadhan menjelang tiba, para penduduk Mesir memasang lampu fanous, yang sering disebut sebagai lentera Ramadhan, yaitu lampu gantung yang indah sekali di dinding luar rumah mereka. Karena itu, kalau di sini orang berbondong-bondong beli sirup menjelang Ramadhan, di Mesir orang akan berbelanja lampu fanous saat Ramadhan hampir tiba.
Lampu fanous ini ternyata mempunyai arti tersendiri lho, yaitu selain sebagai ungkapan kegembiraan menyambut Ramadhan, lampu ini juga merupakan simbol bulan Ramadhan itu sendiri yang merupakan sumber cahaya kehidupan kita.
Setelah setahun kita selalu sibuk dengan urusan-urusan duniawi, datanglah bulan Ramadhan dengan lampu-lampunya yang bakal mengawal langkah kita menuju jalan yang lebih terang, yang dalam bahasa Al Quran disebut dengan nama “Taqwa”.
4. India
Warga negara India memang tidak mayoritas beragama Islam, namun suasana Ramadhan tetap kental terasa di beberapa daerah. Mereka menyebut Ramadhan dengan Ramazan.
Penduduk muslim India punya tradisi untuk membersihkan rumah menjelang Ramadhan. Hmmm, hampir sama ya dengan Indonesia. Acara bersih-bersih rumah ini tentu saja punya tujuan agar saat bulan Ramadhan tiba, mereka bisa beribadah dengan khidmat. Tradisi unik lain menjelang Ramadhan adalah tradisi para pria yang menghias mata mereka dengan celak, atau yang sering disebut kohl.
Selama Ramadhan, penduduk muslim India akan berbuka puasa dengan mengonsumsi minuman khusus yang terbuat dari kacang-kacangan di saat sahur. Minuman ini disebut harir. Untuk berbuka, mereka akan mengonsumsi buah-buahan, kurma ataupun jus. Tak ketinggalan ada hidangan khas yang disebut ganghui, yaitu sejenis sup yang dibuat dari terigu, beras, dan potongan-potongan daging. Menu favorit orang-orang India juga ada, yaitu bihun.
5. Turki
Negara yang berada di dua benua ini mempunyai tradisi yang hampir sama dengan Indonesia.
Ada tetabuhan yang membangunkan sahur keliling kota. Sedangkan saat berbuka, biasanya hidangan di meja makan akan didominasi oleh roti pide, yang sering disebut sebagai pizza-nya Turki karena punya formula adonan yang hampir sama dengan pizza dari Italia itu. Pun ‘lauk’nya juga bisa bermacam-macam, bak pizza dengan aneka topping-nya.
6. Jepang
Meski Islam bukanlah agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk Jepang, namun tak berarti kemeriahan menyambut Ramadhan jadi berkurang. Tradisi umat muslim di Jepang saat bulan Ramadhan yang paling ditunggu adalah kesempatan untuk berbagi dengan sesamanya.
Biasanya mereka akan berkumpul di Islamic Center Jepang untuk membentuk panitia Ramadhan, yang kemudian bertugas untuk menyusun berbagai acara yang akan diselenggarakan selama bulan Ramadhan.
Acaranya banyak, mulai dari dialog keagamaan, menentukan jadwal salat hingga membagikan buku-buku keagamaan yang dapat meningkatkan kualitas beragama dan beribadah selama bulan puasa.
7. Inggris
Tradisi Ramadhan di Inggris Raya juga hampir sama dengan Jepang. Mereka akan siap-siap untuk berbagi dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung.
Umat muslim di Inggris akan bersama-sama memberikan santunan berupa penyediaan makanan-makanan gratis untuk berbuka bagi para tuna wisma serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
Selain itu, mereka juga biasanya mengadakan lomba membaca Al Quran, yang boleh diikuti baik oleh orang dewasa hingga anak-anak. Di bulan Ramadhan, kita akan makin sering mendengar lantunan ayat suci Al Quran dari segala penjuru negara yang penduduknya mayoritas bukan muslim ini.
(Kaka)