Beritainpsiratif.com-Bermula dari seorang office boy disebuah perusahaan swasta Jakarta, pria asal Madiun, Jawa Timur itu mencoba menaklukkan ibu kota.
Tak betah jadi orang suruhan, Mas Mono yang kini berusia 36 tahun kemudian keluar dan memilih jadi penjual gorengan dari sekolah ke sekolah sekitar Tebet Jaksel hasilnya sehari paling mentok Rp. 20 ribu.
Terbakar semangat untuk mengubah nasib, enam bulan setelah menjadi tukang gorengan, Ia banting stir.
Ia menggelar lapak di seberang Universitas Sahid Jaksel, dan mulai jualan ayam bakar.
Dengan penuh kesabaran dan keuletan, digelutinya profesi baru tersebut.
Dari 5 ekor per hari menjadi 20, 30 sampai 80 ekor. Tiba-tiba lapaknya kena gusur untuk dijadikanSPBU.
Amalanonhand.blogspot.com menyebutkan menyadari cobaan adalah bagian dari jalan sukses, Mas Mono kembali bangkit dan berjualan di tempat lain. ketika usaha mulai bangkit kembali, cobaan menghantam, usahanya nyaris bangkrut karena wabah flu burung yang melanda Indonesia.
Namun Ia sadar bahwa setiap ikhtiar pasti ada ujiannya sebelum meraih kesuksesan, maka ia jalani terus usahanya sambil menigkatkan amal ibadah, misalnya setiap 10 % keuntungan dijadikan dana sosial.
Hasilnya, seperti yang dia katakan, Sedekah top tenan. kini, Mas Mono juga mengembangkan bisnisnya ke usaha lain seperti catering dan warung Bakso yang salah satu klien cateringnya adalah perusahaan TV swasta nasional.
Peraih berbagai penghargaan di bidang kewirausahaan UKM ini, sangat mendukung sedekah produktif.
Demikianlah sedikit cerita atau kisah orang-orang sukses dengan sedekah yang saya rangkum dari berbagai sumber, semoga saja bermanfaat dan menggugah hati kita mulai sekarang untuk bersedekah.
(Yanis)