Beritainspiratif.com -Madinah kaya dengan situs-situs bersejarah Islam yang sering dikunjungi oleh pengunjung ke Arab Saudi.
Kota ini mengingatkan mereka akan ajaran nabi dan penyebaran Islam ke seluruh bagian dunia.
Arab News melansir, di antara tempat-tempat bersejarah Madinah adalah Masjid Al-Qiblatain (Masjid Dua Qiblat).
Dibangun oleh Sawad bin Ghanam bin Kaab selama tahun kedua Hijrah, itu secara historis penting bagi umat Islam karena di sinilah wahyu Al-Qur’an untuk Nabi Muhammad untuk mengubah arah kiblat terjadi, demikian dilansir laman Hidayatullah.
Kiblat, atau arah yang dihadapi umat Islam selama doa, kemudian berubah selamanya, dari Yerusalem (Baitul Maqdis) ke Ka’bah Suci di Makkah.
Ini terjadi pada tanggal 15 Sya’ban, ketika Nabi Muhammad memimpin sahabat-sahabatnya selama shalat Dhuhur, kemudian mendapatkan wahyu untuk menghadap ke Ka’bah.
Perubahan ini berdasarkan perintah Allah sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah.
”Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” [QS: Al-Baqarah [2] ayat 144.
Sebagaimana diketahui, Nabi melaksanakan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama lebih kurang 16-17 bulan, sebelum datang perintah untuk memalingkan arah kiblat ke Ka’bah, Masjidil Haram.
Setelah wahyu turun, Ka’bah menjadi kiblat bagi semua Muslim di seluruh dunia.
Masjid itu dinamai setelah kejadian ini, sebagai masjid dari dua kiblat, karena bagian dari sholat dilakukan menghadap ke Baitul Maqdis, dan sisanya menuju ke Makkah.
(Kaka)