Beritainspiratif.com – Istilah indigo pertama kali dikemukakan oleh seorang konselor bernama Nancy Ann Tappe pada tahun 1970. Dalam penelitiannya, Nancy mengungkapkan jika setiap anak yang lahir ke dunia memiliki warna aura berbeda dan terhubung dengan kepribadian seseorang. Nah bagi anak yang terlahir dengan warna aura nila yaitu campuran biru dan ungu, disebut memiliki kemampuan khusus dan indra keenam.
Konon katanya sebagaimana dikupasduniaku.net, terdapat orang-orang yang terlahir spesial dengan kemampuan “supranatural” yang tak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Biasanya, golongan manusia ini dikenal dengan nama anak indigo. Tapi apa sih sebenarnya anak indigo itu? Lalu apa ciri-cirinya?
Penelitian itu ia ungkapkan dalam sebuah buku berjudul Understanding Your Life Through Color (Memahami Hidup Anda Melalui Warna) yang terbit pada tahun 1982. Gagasan tersebut semakin berkembang dan banyak orang tertarik untuk memahaminya.
Lee Carroll dan Jan Tober lalu mempopulerkan istilah indigo lewat buku berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived (Anak Indigo: Anak-anak Baru Telah Tiba) pada tahun 1998.
Pada tahun 2002, sebuah konferensi internasional anak indigo pertama kali diselenggarakan di Hawaii dengan dihadiri oleh 600 orang.
Lantas, apa tanda-tanda jika seorang anak merupakan indigo? Menurut beberapa sumber, anak indigo terlahir dengan tingkat kedewasaan yang jauh lebih cepat. Mereka juga bisa menganalisis masalah yang terbilang sulit secara cepat dan sudah memiliki spiritualitas di bawah sadar yang kuat semenjak kecil.
Dari sisi fisik, mereka memiliki pertumbuhan gigi lebih cepat sewaktu kecil. Selain itu, mereka mempunyai bentuk lingkar kepala yang sedikit lebih besar.
Banyak yang menyebut jika anak indigo adalah anak yang bisa menerawang masa depan dan mengait-ngaitkannya dengan sesuatu hal mistis. Padahal, kemampuan mereka itu berasal dari daya otak yang mampu bekerja lebih dibandingkan manusia umumnya. Alhasil, mereka dianugeari kemampuan seperti telepati, mendapat pandangan atau vision, dan menguasai suatu bahasa tanpa perlu belajar lama. (Yanis)