Simalungun, Beritainspiratif.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan melakukan peninjauan Ke Posko SAR di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin (2/7).
Dalam peninjauan ini, Menko Luhut menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan upaya semaksimal mungkin dalam pencarian korban kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba beberapa waktu lalu.
“Saya berterima kasih kepada seluruh laporan yang ada. Saya memantau bukan tidak memantau lewat bupati karena kebetulan saya lagi di luar kota, jadi saya tidak bisa segera datang. Tapi semua komunikasi kita cukup dengan baik. Penanganan yang di sini sudah maksimal dilakukan,” kata Menko Luhut di lokasi.
Menko Luhut memaparkan bahwa bersama pihak yang terkait, antara lain Basarnas dan Kemenhub, Kemenko Maritim sudah melakukan evaluasi semua, dan hasilnya akan dijelaskan kepada masyarakat.
“Jadi pembangunan infrastruktur ini tidak terbayangkan oleh kita bahwa akibat dari pembangunan lapangan terbang Silangit, jalan yang diperbaiki dan Samosir yang jalan lingkarnya diperbaiki tiba-tiba ledakan manusia yang datang ke sini,” ujarnya.
Menko Luhut mengungkapkan, menurut Pak Bupati Simalungun kedatangan pengunjung meningkat sampai 80%.
“Kemudian terkait kecelakaan tersebut, ternyata 6 pelabuhan itu tidak kita kelola dengan bagus. Sekarang kita sepakat untuk perbaiki dalam waktu 6 bulan ini harus selesai,” tambahnya.
Untuk itu, lanjut Menko Luhut, pihaknya melakukan penugasan kepada TNI, Polri, Kemenhub, dan Pemda untuk membuat semua list yang ada. Termasuk mengaudit kapal-kapal yang ada di Danau Toba.
“Tadi sudah saya tanyakan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tentang perhubungan darat untuk mengaudit semua. Jadi kita berharap untuk semua pelaksanaan diketik,” ungkapnya.
Sementara itu, Menko Luhut mengungkapkan rasa terima kasih kepada Bupati Simalungun, Bupati Toba, dan Bupati Samosir sudah berbicara kepada masyarakat. Selanjutnya, Menko Luhut mengajak agar lebih bekerja lagi dengan bagus, salah satunya terkait pembangunan tugu peringatan untuk para korban KM Sinar Bangun.
“Saya setuju sekali dengan pembangunan itu, jangan asal dibangun saja tapi desain yang bagus, sehingga dengan begitu bisa menjadi suatu kenangan yang baik untuk keluarga yang meninggal. Jadi kalau mereka datang, mereka bisa melakukan ibadahnya sesuai dengan agamanya masing masing,” ucapnya.
“Kejadian ini betul-betul di luar kontrol kita. Kepada penduduk yang terkena musibah, pasti kita akan berikan perhatian. Masalah pengangkatan itu saya kira sudah di jelaskan oleh Pak Unggul P. (Kepala BPPT) saya sudah diskusi dengan Pak Unggul tadi dari segi teknis, memang tidak mungkin dilakukan pengangkatan, karena kalau itu diangkat per 10 meter, tekanan itu 1 bar, jadi kalau ada 450 meter itu sama dengan 45 bar, dan itu bisa meledak, dan dari Pak Ridwan (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim), dari segi chemical kalau itu nanti masuk sampai atas, dapat menimbulkan keracunan H2SO. Jadi kita sudah hitung semua,” jelasnya.
Menko Luhut menuturkan bahwa dirinya senang sekali karena masyarakat sekitar paham yang terbaik “Kalau diambil ke atas, masih banyak hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi, yang paling bagus tadi disepakati untuk membuat tugu peringatan. Saya kira sih bagus,” tutup Menko Luhut. (YoC)