Beritainspiratif.com - Laga semifinal yang mempertemukan Prancis versus Belgia yang kita saksikan kental dengan nuansa pemain Afrika. Duel Perancis dan Belgia boleh saja mereka adalah wakil dari benua Eropa, tetapi partai ini seperti kita menyaksikan duel dua negara Afrika, setelah wakil dari benua afrika tidak ada satupun yang lolos masuk ke babak semifinal Piala Dunia 2018 seperti Mesir, Maroko, Tunisia, Senegal, dan Nigeria. Mengapa?
Bila kita telaah lebih jauh pemain-pemain yang mengisi skuat kedua kesebelasan tersebut (Perancis dan Belgia) hampir 50% dari 23 pemain mereka tersebut berdarah keturunan Afrika. Mereka adalah imigran yang memiliki paspor Belgia dan Prancis, yang disampaikan kumparan.com
Di kubu Belgia kita lihat ada Romelu Lukaku punya darah Kongo yang kental. Sementara Vincent Kompany juga lahir dari ayah yang memiliki kewarganegaraan Kongo. Hanya saja, karena keduanya tumbuh besar di Belgia, jadilah mereka tak membela Tim Nasional Kongo.
Bahkan tak hanya dua pemain itu yang punya darah Kongo. Youri Tielemans, Michy Batshuayi dan Dedryck Boyata pun juga memiliki darah Kongo. Ini memang tak lepas dari membludaknya imigran Kongo ke Belgia selepas Perang Dunia II.
Selain para pemain tersebut, Marouane Fellaini dan Nacer Chadli punya darah Maroko dari orang tua mereka. Sementara Mousa Dembele punya darah Mali dari sang ayah, hingg Kevin de Bruyne yang merupakan keturunan Burundi. Mereka-mereka itu merupakan wajah Afrika di skuat Belgia.
Di kubu Prancis juga ada Kylian Mbappe yang memiliki darah Kamerun dari sang ayah dan darah Aljazair dari sang ibu. Namun, dia justru menjadi andalan Prancis. Pun dengan rekan-rekannya yang lain, yang punya darah Afrika, tetapi menyanyikan lagu kebangsaan Prancis sebelum laga dimulai.
Sebut saja ada Presnel Kimpembe, Steve Mandanda, hingga Steven N'Zonzi yang memiliki darah Kongo karena alasan berbeda-beda. Ada pula N'Golo Kante, Djibril Sidibe, hingga Ousmane Dembele yang merupakan keturunan Mali. Atau Benjamin Mendy yang memiliki orang tua asal Senegal.
Belum lagi ada sang megabintang, Paul Pogba, yang merupakan keturunan Guinea. Blaise Matuidi yang punya darah Angola, Corentin Toliso yang punya orang tua berkebangsaan Togo, hingga Nabil Fekir yang merupakan keturunan Aljazair.
Prancis memang multikultural dan bukanlah hal baru bahwa tim nasional mereka dihuni oleh banyak imigran asal Afrika. Toh, keberhasilan mereka merengkuh gelar Piala Dunia untuk pertama kali pada 1998 juga tak lepas dari pengaruh pemain-pemain keturunan Afrika dalam skuatnya.
Pada Rabu (11/7/2018) pukul 01:00 dini hari WIB di Saint Petersburg Stadium, kita akan menyaksikan Perancis vs Belgia dengan warna Afrika.
Lantas, jika kemudian satu di antara kedua negara ini jadi kampiun di Rusia, bolehkah kita mengiyakan kata-kata Pele yang menyebut bahwa akan ada negara Afrika yang bisa menjadi juara Piala Dunia?
Yanis