Bandung, Beritainspiratif.com -
Membaca Al Qur’an bukan hanya memiliki pengaruh pada ruhani atau jiwa seseorang saja, namun juga bisa berdampak pada perubahan fisik. Seperti itu pula yang dialami oleh Rasulullah dimana saat itu beliau didatangi oleh Abu Bakar Ash Shidiq yang bertanya tentang perubahan rambut Rasulullah yang beruban begitu cepat.
“Wahai Rasulullah, apa yang membuat rambutmu beruban?” Rasulullah kemudian menjawab, “Surah Hud dan saudara-saudaranya yang membuatku beruban.”
Heran dengan ucapan yang disampaikan Rasul, ayah dari Aisyah ini pun melanjutkan pertanyaannya.
“Apa saja saudaranya?” Beliau menjawab, “Surah Al Waqiah, Al Mursalat, An Naba dan At Takwir. Semua membuatku beruban sebelum waktunya.” (HR Tirmidzi, Thabrani dan Hakim)
Setiap orang yang membaca hadist tersebut tentu heran, tidak percaya dan mungkin sebagian menjadi takut untuk membaca surat-surat tersebut. Bagaimana bisa membaca sebuah surat bisa membuat rambut beruban?
Sesungguhnya Allah telah berfirman dalam Al Quran,
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pemimpin pun.” (QS Az Zumar 23)
Demikianlah efek yang akan dirasakan oleh orang beriman ketika mendengar kalimat Allah yaitu gemetarnya kulit dan lembut. Dengan kata lain Al Qur’an menjadi indikator keimanan seseorang apakah sedang naik atau tidak.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS Al Anfal 2)
Tak salah dan tidak perlu heran jika melihat rambut Rasulullah berubah menjadi putih atau beruban sebelum waktunya. Hal ini sangat jelas bahwa Rasulullah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an menggunakan cara pandang:
1. Rasa takut yang disertai dengan rasa hormat (khasyah)
2. Membaca dengan penuh keimanan
Jika kita mau menelaah ternyata dalam surat Hud, Al Waqiah, Al Mursalat, An Naba dan At Takwir terdapat pesan yang membuat hati sanubari Rasulullah tertegun. Dan benar saja, isinya berkaitan dengan gambaran akhir zaman sehingga efek dari ketakutannya mempengaruhi warna rambut beliau.
Dalam Syarah Al Taisir Bisyarhi al Jami Al Shaghir, Syekh Abdur Rauf Al Manawi menjelaskan, “Surat Hud dan saudara-saudaranya adalah surat yang mengandung huru-hara hari kiamat dan kesedihan. Jika keduanya menjadi besar bagi manusia, maka akan mempercepat tumbuhnya uban sebelum waktunya.”
Sementara Syekh Muhammad Abdurrahman Mubarakfuri dalam Tuhfatu Al Ahwadzi menjelaskan, “Maksudnya telah nampak tanda-tanda kelemahan sebelum tibanya waktu tua. Yang dimaksud di sini bukanlah semakin banyaknya uban Rasulullah. Sebagaimana yang diriwayatkan Tirmidzi bahwa Anas bin Malik pernah menghitung bahwa uban Rasulullah berjumlah sekitar 14 helai rambut.”
Lebih jauh lagi Prof. Doktor Falih mengkhususkan surat Hud ayat 112 sebagai ayat yang memiliki pengaruh kuat akan berubannya rambut Rasulullah.
Ayat dan surat tersebut benar-benar menumbuhkan keimanan yang sangat besar sehingga mengakibatkan pula perubahan pada segi fisik Rasulullah. Bahkan lantunan ayat-ayat tersebut mampu membuat rahib Nasrani berderaian air mata, sebagaimana yang tertulis dalam Al Qur’an.
“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab mereka sendiri) seraya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad SAW)” (QS Al Maidah 83)
Jika kita mau merenungi, perkatan “Beruban karena Al Qur’an” sebenarnya tak hanya dimaknai secara fisik atau nyata. Namun juga lebih ke arah pendewasaan pikiran, bijaksana dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Beruban yang lebih tertuju pada fisik orang tua itu juga memberikan makna kepada pembacanya untuk mempersiapkan diri bahwa kematian bisa saja datang saat itu juga, meski usia masih terasa muda.
Karenanya segera intropeksi diri dengan membaca surat-surat Al Qur’an tersebut agar jiwa dan pikiran kita menjadi lebih bijak serta mampu mempersiapkan amalan baik sejak dini.
Jadi jangan takut beruban ketika membacanya karena hal tersebut hanya terjadi pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, demikian kabarmakkah.com.
Wallahu A’lam
(Kaka)
Ilustrasi: bersamadakwah.net