Jakarta, Beritainspiratif.com - Banyak pihak menyadari bahwa elektabilitas Prabowo saat ini berada di atas petahana, tetapi tak ada yang menyangka selisihnya menjadi sejomplang ini: 96 Persen vs hanya 4 Persen.
Kader Partai Demokrat di Jawa Barat jelas menunjukkan lebih memilih mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini diketahui dari voting resmi yang dilakukan oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat.
Hasil voting itu menunjukkan Prabowo Ketua Umum Partai Gerindra unggul super telak dari Jokowi dengan hasil yang sangat mencengangkan, nyaris 100 persen!
"Jabar 96 persen Prabowo, dan 4 persen Jokowi," kata Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Hasil ini tak jauh berbeda dari voting yang dilakukan oleh pengurus Demokrat di tingkat pusat. Di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Prabowo juga menang cukup telak dari Jokowi. Prabowo mendapat 58 dan Jokowi 42 persen seperti dikutip laman Faktakini.
Di Jawa Barat, suara Prabowo memang unggul dari Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu.
Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen. Sementara itu, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.
Pasangan Prabowo-Hatta menang di 22 kabupaten/kota di Jabar. Sementara itu, Jokowi-JK hanya unggul di empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Exit poll SMRC pada Pilkada Jawa Barat 2018 juga masih menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi.
Adapun, exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Jawa Barat, Rabu (27/6/2018) silam. Dalam exit poll SMRC di Jabar, terdapat 1.580 responden yang dipilih secara acak.
Pertanyaan yang diajukan adalah jika Pemilihan Presiden 2019 digelar saat pilkada, siapa yang akan dipilih menjadi presiden di antara dua nama tersebut.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo 51,2 persen, sedangkan Jokowi sebesar 40,3 persen. Sementara 8,5 persen lainnya merahasiakan jawaban atau tidak menjawab.
Keunggulan super telak Prabowo ini menunjukkan masyarakat merindukan kehadiran sosok pemimpin baru, ditengah berbagai kegagalan dan kemerosotan ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini.
(Kaka)