Cimahi, Beritainspiratif.com-Setelah saluran pembuangan limbah PT Matahari Sentosa I, Jl. Joyodikromo, Kota Cimahi, ditutup oleh jajaran Satgas Citarum Harum Sektor 21 pada tanggal 5 Juni 2018 lalu dikarenakan beberapa kali dipergoki membuang limbahnya tanpa melalui pengelolaan IPAL yang memadai ke aliran sungai, akhirnya pemilik perusahaan, Roger Sung, mengundang Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat, awak media, dan elemen masyarakat untuk melaporkan pembenahan IPAL yang telah dilakukan pihak perusahaan, Jumat (3/8/2018).
Pertemuan tersebut sekaligus pengecekan langsung ke lokasi IPAL perusahaan yang memproduksi resleting ini. Selama hampir dua bulan ditutup saluran pembuangan limbahnya, tampak pihak perusahaan sudah menambah beberapa fasilitas agar bisa mengoptimalkan hasil olahan limbah, bahkan hasilnya kini sudah jernih dan sudah melakukan recycle air limbah sebesar hingga 100 persen.
Dijelaskan oleh Dansektor pada kesempatan tersebut, tindakan sebelumnya dengan menutup lubang pembuangan limbah PT Matahari Sentosa I oleh jajarannya, semata untuk melindungi dan menjaga ekosistem disekitarnya dan Sungai Citarum. “Kita menjalankan tugas berdasarkan Perpres No. 15 tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum,” kata Yusep.
Lebih lanjut Kolonel Inf Yusep Sudrajat menerangkan bahwa pihaknya dengan tindakan menutup lubang pembuangan limbah itu bukan dimaksudkan untuk mempersulit pabrik, “Kepentingan kami adalah limbah yang keluar dari pabrik, itu yang harus kami jaga. Satgas hanya menjaga agar limbah kotor tidak mencemari wilayah masyarakat. Itu saja,” ujar Yusep. “Saya hanya melokalisir limbah kotor tidak merusak lingkungan sungai masyarakat,” tegas Yusep.
“Kita bekerja untuk saat ini dan masa depan. Ayo, sama-sama kita perbaiki ekosistem di kawasan DAS Citarum,” ajak Yusep.
Pada kesempatan itu, Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat juga mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT Matahari Sentosa I, “Kami pun ucapkan terima kasih atas kerjasama pada pihak pabrik, dengan tekad dan niat yang baik dari pemilik pabrik ini untuk segera mengembalikan ekosistem DAS Citarum. Meski sudah mengeluarkan cost yang cukup besar, proses recycle air limbah yang dilakukan cukup membantu pemerintah dan masyarakat, karena pabrik sudah tidak banyak menggunakan air tanah atau air permukaan,” pungkasnya.
Direktur PT Matahari Sentosa I, Roger Sung, mengungkapkan dihadapan Dansektor dan awak media, “Selama satu bulan setelah penutupan saluran pembuangan limbah kami oleh Satgas Citarum, kami menghentikan dulu produksi dan memilih membenahi IPAL. Selanjutnya, dengan bantuan konsultan, kini kami telah sanggup melakukan recycle air limbah sebanyak 100 persen,” ungkapnya.
“Kami dari perusahaan mendukung Citarum Harum. Untuk pembenahan fasilitas IPAL itu sendiri kami sudah menginvestasikan dana sebesar kurang lebih Rp 400 juta. Termasuk kami mendatangkan mesin press B3,” terangnya.
Setelah kegiatan pengecekan lokasi IPAL dan mendengarkan penjelasan dari Kolonel Inf Yusep Sudrajat dan Roger Sung, ditutup dengan penandatangan surat pernyataan bermaterai oleh pemilik perusahaan, yang isinya antara lain tidak akan membuang lagi air limbah dalam kondisi kotor ke aliran sungai. (Dudy)