Oleh Bunda Amir
Meski tidak suka dengan sebutan " Emak-Emak ” tapi saya harus mengatakan demikian, sebab engkau sering sebut " emak-emak garis keras " dalam setiap ceramah.
Ustaz, saya ibu dengan 3 anak, usia selisih satu tahun dengan Ustaz, karena saya lahir tahun 1978. Saya Ibu Rumah Tangga, yang tidak pintar ekonomi, politik, apalagi agama. Namun ijinkan saya menuliskan apa yang ada dalam hati saya.
Saya tahu, bahwa tulisan ini mungkin tidak berpengaruh bagi ustadz, karena saya bukan mbak Hanum Rais atau Ustaz Arifin Ilham. Namun setidaknya, saya bisa menyampaikan isi hati saya kepada Ustaz dan semua ibu yang ada di seluruh Indonesia.
Ustaz, Saya pernah menghadiri Kajian Ustaz di masjid kebanggaan kota Lamongan, yaitu masjid Namira. Acara kajian sesudah sholat waktu subuh itu. Namun Jamaah ada yang sudah hadir mulai ba’da Isya. Saya berangkat jam 2.30 pagi bersama keluarga. Berharap bisa di shaf perempuan bagian depan.
Namun jarak 1000 meter, jalanan sudah mulai padat, dan banyak kendaraan mulai dari bis, minibus, ataupun mobil pribadi berjajar di sepanjang jalan. Tidak hanya diisi kendaraan plat lamongan, kendaraan dengan plat luar kota pun banyak saya temui. Jarak 500 meter, kendaraan harus sudah parkir karena parkir depan sudah penuh. Maka saya dan keluargapun berjalan.
Sepanjang berjalan, tak hentinya saya memuji kebesaran Allah. Allahu Akbar! Jalanan ramai sekali. Jam tiga pagi saya dan keluarga mendekati masjid, banyak rombongan yang berjalan bersama kami. Terlihat berbagai usia kami temukan. Balita sampai kakek nenek. Jalan Raya macet karena orang berjalan.
Masuk gerbang Namira serasa menuju masjid Nabawi, karena kami berbondong-bondong menuju gerbang masjid. Ya Allah... Allahu akbar. Kenapa begitu banyak yang ingin datang ke acara ini Ustaz? Bahkan rela harus berangkat dari Isya menunggu untuk berjumpa dan mendengar tausiah Ustaz. Idul fitri pun tidak seperti ini.
Dalam hati saya berpikir SUNGGUH !!! " SEANDAINYA SEORANG PEMIMPIN NEGERI BEGITU DIRINDUKAN, DICINTAI, dan DITUNGGU-TUNGGU KEHADIRANNYA OLEH MASYARAKAT, betapa beruntungnya Negeri tersebut .
Tentu kami bisa belajar dan turut bisa merasakan apa yang pernah di rasakan umat islam saat pernah berjaya . Baik saat dipimpin Nabi Muhammad SAW atau generasi setelah beliau. Toh meski sekelas Nabi dan para Sahabatpun masih ada yang menentangnya. Yang pada akhirnya syahid ditangan golongan yang membencinya.
Ustaz, sepanjang saya memiliki presiden mulai dari Pak Harto, pak Habibi, Gusdur, Bu Mega, Pak SBY, dan Pak joko belum pernah saya peduli. Saya tidak peduli beliau-beliau ini mau kunjungan kemana, beliau mau apa, dan beliau bicara apa. Namun lihat apa yang terjadi pada Ustadz hari itu ..
Ketika saya memasuki halaman masjid, ternyata harapan saya bisa bisa mendengar ceramah Ustaz dari dekat pupus sudah.., pelataran masjid yang sangat luas ini sudah dipenuhi orang, tempat sholat dalam masjid sudah meluber. Parkiran yang sangat luas pun sudah berubah menjadi tempat shaf sholat yang sudah diduduki rapi. Perasaan bahagia, takjub dan kasih sayang bersama seluruh saudara muslim tidak bisa digambarkan lagi.
Meski menunggu satu jam lagi masuk subuh, barisan shaf sudah rapi. Banyak yang manfaatkan dengan Qiyamul lail, tilawah Qur’an dan berdzikir. Suasana khusyu dan syahdu barangkali juga karena langsung dibawah langit menjelang fajar. Tidak terdengar obrolan, bahkan saya tidak tertarik untuk berkenalan lama-lama dengan Jamaah sebelah saya yang juga membawa anak kecil.
Kajian akan dimulai. Ternyata telah hadir Bupati dan jajarannya, Kepala-kepala dinas, Polres dan jajarannya dll. Saya yakin para pejabat ini meski tak diwajibkan datang, mereka tetap ingin sekali datang, bahkan kalo perlu “ memesan tempat khusus terdepan ” bersama keluarganya untuk mendengar dan bertemu langsung dengan Ustaz tentunya.
Saya mendengar ceramah Ustaz dengan penuh perasaan. Kagum dengan keluasan ilmu Ustaz, semangat untuk berbuat baik, sekaligus senang pula mendengar pujian-pujian Ustaz kepada jamaah kota lamongan, termasuk masjid Namira ( Ustaz memang pintar mengambil hati). Tak bosan pula mendengar lelucon segar yang membuat para jamaah serentak tertawa spontan, tidak jorok, tidak kasar, dan nyaman saja di telinga kami.
Saya lihat ibu-Ibu di barisan depan, tengah, kiri kanan, semua fokus ke depan. Tidak ada yang diselingi ngobrol. Semua khidmat mendengar Ustaz. Saya lihat segerombolan bapak-bapak dari jauh, yang berdiri di dekat parkiran VIP pun tak begerak dan tetap berdiri tegak karena tidak dapat tempat, dengan kepala tetap mengarah ke LCD besar. Bahkan anak saya yang usia 10 tahun dari awal Ustaz bicara hingga selesai, tidak sekalipun dia menyela untuk bertanya karena tidak paham bahasa Ustaz.
LALU, ADAKAH PEMIMPIN DARI BANGSA INI YANG BISA DEMIKIAN MENGHIPNOTIS UCAPANNYA? SEHINGGA BERKUMPULAH MULAI DARI ANAK KECIL SAMPAI KAKEK NENEK, ORANG MISKIN SAMPAI TAJIR, ORANG PINGGIRAN SAMPAI BERPENDIDIKAN, ABANGAN SAMPAI KELAS ULAMA DENGAN BERBAGAI MANHAJ BERSATU PADU, MENDENGAR, TAK BERSUARA, HINGGA SELESEI ACARA
ADAKAH PEMIMPIN YANG BISA BERCERAMAH TANPA LELAH, BERORASI TANPA BASI BASI ?
MAKA SAYA PERCAYA…, USTAZ SANGAT LAYAK MENJADI WAKIL PRESIDEN KAMI. KAMI EMAK2 GARIS KERAS INI SIAP BERJUANG MENJADI TIM SUKSES USTAZ TANPA BAYARAN. MENGAJAK PARA SUAMI YANG MASIH MALU-MALU BERJUANG BUAT KEBAIKAN BANGSA INI. KAMI AKAN AJAK ANAK-ANAK KAMI, SAUDARA-SAUDARA KAMI, ORANG TUA KAMI, MERTUA KAMI, IPAR-IPAR KAMI, KEPONAKAN-KEPONAKAN KAMI, TETANGA KAMI, KELOMPOK TA'LIM KAMI DAN JUGA TEMAN2 KAMI. BISMILLAH SAYA BISA AJAK MINIMAL 100 ORANG.
Seandainya ada satu juta emak yang siap mengajak 100 orang, insyaaAllah akan bawa 100 juta suara. Kita buat relawan yang siap menyetorkan nama dukung Ustaz per Keluarahan per RT bahkan.
BERSEDIALAH DICALONKAN MENJADI WAPRES KAMI USTAZ..
AGAR JIKA ALLAH MEMENANGKAN PERJUANGAN EMAK-EMAK INI …
kita bisa merasakan indahnya memiliki pemimpin sholeh yang bisa adzan dan bisa jadi imam sholat sebagaimana sering Ustaz sampaikan sendiri dalam ceramah-ceramah Ustaz
Maka InsyaaAllah akan segera terealisasi program sholat berjamaah nasional
Maka InsyaaAllah akan sering kita dengar khutbah2 Ustaz yang akan menyatukan Muhamadiyah dan NU karena selama ini Ustaz bisa menyatukan keduanya dalam satu majelis
Maka InsyaaAllah akan berkah negeri ini karena akan semakin banyak orang yang senang bayar zakat sebagaimana Ustaz sendiri sering sampaikan dalam ceramah-ceramah Ustaz
Wujudkanlah apa yang menjadi harapan dan cita-cita Ustaz dan kita semua dalam ceramah-ceramah Ustaz karena Allah memberikan kesempatan itu
Jika tidak, apakah kami harus menunggu suara Ustaz bukan lagi sebagai WAPRES tapi sebagai KOMANDAN PERANG LAYAKNYA BUNG TOMO yang MENERIAKKAN TAKBIR ALLAHU AKBAR !! karena mayoritas kami di perangi orang –orang asing yang datang ke negeri kami dan ulama-ulama kami ditangkapi karena dikriminalisasi ,…ini bukan tidak mungkin terjadi. (Kaka)
dilansir dari Faktakini.com