Beritainspiratif.com - Natalia Desi adalah, perempuan dari suku Nafri Jayapura lahir di Kota Jayapura tanggal 28 Desember 1999 anak ke-4 dari 7 bersaudara. Ayahnya merupakan pensiunan PNS di Dinas Pemakaman Pemkot Jayapura sedangkan ibu tidak bekerja. Dia putri asli Jayapura ini besar dan tumbuh di Kota Jayapura hingga lulus SMP," kata Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto dalam keterangan persnya, Rabu (8/8) yang dilansir kumparan.com
Setelah lulus SMP di Jayapura tahun 2014, Natalia masuk SMK Negeri 2 Kasihan Bantul, sesuai arahan Guru biola di Jayapura yang juga alumni SMK tersebut," jelas Arief.
Lulus SMK tahun 2017, Natalia kuliah di Institut Seni Indonesia di Kota Yogyakarta hingga semester 3 saat, karena Natalia mengikuti rekruitmen Polri khusus dari sekolah musik.
Natalia bercita-cita menjadi Polisi Wanita, namun niat tersebut tidak pernah terucapkan karena Natalia merasa bahwa dia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Natalia memahami bahwa beban orang tua dan kakaknya semakin berat karena saudaranya banyak dan kondisi orang tua yang sudah tidak bekerja. Natalia akhirnya memilih untuk mencoba peruntungannya dengan mendaftar menjadi polisi wanita untuk meringankan beban orang tua dan beban kakaknya yang pertama," ujar Arief.
Saat proses seleksi, Natalia sempat mengalami kendala karena semua persyaratan ada di Yogyakarta yang mengakibatkan berkas dikirim bolak-balik dari Jayapura ke Yogyakarta. Namun akhirnya proses seleksi di Polda yang sangat kompetitif bisa dilalui dan Natalia termasuk dari 7 orang calon yang lulus seleksi di Polda DIY.
Natalia menyampaikan tidak ada biaya yang dia keluarkan selama proses seleksi selain biaya pribadi untuk makan, transportasi dia sendiri selama tes dan biaya kirim berkas dari Jayapura ke Yogyakarta. Natalia pun yakin dengan kemampuannya karena seleksi di Polda DIY, Natalia memperoleh nilai tertinggi di tes Jasmani mengalahkan pesaing-pesaing lainnya.
Natalia telah membuktikan bahwa seleksi polisi tahun 2018 ini benar-benar gratis tidak dipungut biaya, seleksi dilaksanakan secara clear and clean karena langsung diumumkan hasilnya setelah tes sehingga transparan tidak ada yang ditutup-tutupi," ungkapnya Arief.
Saat mengetahui bahwa diumumkan lulus, Natalia langsung menghubungi orang tuanya via telepon. Tidak ada tanggapan lain dari orang tuanya selain ucapan syukur dan tangisan bahagia di ujung telpon.
Orang tua Natalia sangat senang anaknya bisa lulus meskipun sempat tidak percaya seorang putri Papua bisa lulus seleksi di Polda DIY bersaing dengan putri-putri terbaik lainnya. Selama tes di Polda DIY, Orang tua Natalia tidak pernah sekalipun ke Yogyakarta untuk melihat proses seleksi di sana. Bahkan hingga Natalia masuk ke sekolah Sepolwan. Natalia sangat berharap orang tuanya bisa datang saat nanti dia dilantik menjadi Polisi Wanita 7 bulan lagi jika lulus pendidikan," pungkas Arief.
Yanis