Jakarta, Beritainspiratif.com - Pasangan capres - cawapres yang diusung Gerindra, PAN dan PKS, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno
telah mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Kamis malam (9/8). Pada deklarasi itu, Partai Demokrat tidak ikut serta dalam deklarasi tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu belum menentukan sikap bakal mendukung pasangan Jokowi atau Prabowo. Demokrat akan melakukan rapat majelis tinggi di kediaman SBY, kawasan Mega Kuningan, Jumat (10/8) pukul 09.00 WIB.
"Kita tunggu besok pagi rapat majelis tinggi. Sampai selesainya rapat majelis tinggi," kata Syarief di kediaman SBY, Jumat (10/8) dini hari dilansir dari Merdeka.com.
Demokrat mengakui tidak memiliki pilihan lain di antara dua pilihan yang ada. Peluang poros ketiga sudah tertutup rapat dengan deklarasi kubu Jokowi atau Prabowo.
"Kalau melihat peta koalisi ya hanya dua pilihan itu," kata dia.
Syarief mengatakan, tidak ada pesan khusus yang disampaikan SBY melihat deklarasi yang dilakukan kubu Prabowo, Kamis (9/8) malam.
Sementara, Ketua Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pihaknya masih dalam posisi berada di koalisi Prabowo cs. Dia menjelaskan alasan tak hadir lantaran belum ada titik temu. Dia menampik bahwa pembicaraan alot karena masalah logistik.
"Tadi komunikasi masih dengan pak Prabowo kita pertimbangkan untuk mencari alternatif yang punya kemungkinan lebih besar tapi pak Prabowo setelah berbicara dengan tim di Kertanegara akhirnya memutuskan untuk deklarasi dan kita beritahu kita tidak bersama-sama," kata dia.
Ferdinand belum bisa memastikan apakah sudah ada komunikasi dengan pihak Jokowi. Dia meminta untuk menunggu keputusan majelis tinggi. "Tunggu besok (hari ini)," ucapnya.
Yones
SBY pantau quick count Pilkada. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho