Pasuruan, Beritainspiratif.com - M Nur Halim, warga Dusun Sudimoro, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan memiliki Ide yang kreatif dalam membuat kerajinan lampu hias cantik dari limbah daun kelapa.
Bermula dari seringnya ia melihat banyak sekali sampah pohon kelapa dan palem yang ada di lingkungannya. Dan untuk membersihkannya biasanya warga membakarnya sehingga menimbulkan polusi udara.
Namun rupanya Halim berhasil menyulap limbah mancung kelapa menjadi lampu hias yang indah. Lampu hias karya Halim pun memikat banyak orang. Pesanan pun berdatangan dan usahanya terus berkembang.
Dari sana akhirnya saya berpikir bagaimana limbah mancung kelapa dan palem dimanfaatkan. Yang saya pikirkan hanya sesederhana itu awalnya," terang Halim di rumahnya, Senin (20/8/2018) seperti yang dilansir detik.
Baca Juga:Wisata-kebun-kurma-pertama-di-indonesia-ada-di-pasuruan
Informasi cara memanfaatkan limbah mancung kelapa dia peroleh dari berbagai sumber berkaitan dengan ilmu kerajinan tangan, disamping itu Ia juga memanfaatkan internet sebagai sumber informasi.
Awalnya saya nggak ngerti mau diapakan. Tapi saya terus cari tahu dan belajar sendiri. Saya melihat beberapa video di youtube yang berkaitan dengan pengolahan limbah menjadi sebuah kerajinan. Dari situ saya belajar dan saya praktekkan, terang Halim.
Berbekal pengetahuan dari internet, ayah satu anak ini terus mencoba membuat aneka kerajinan. Dengan sabar dia terus berusaha membuat lampu hias hingga berhasil. Setelah yakin dengan hasil karyanya, ia mulai membuatnya dalam jumlah banyak.
Pria ramah ini berkenan memberi sedikit bocoran proses pembuatan lampu hias cantik tersebut. "Limbah mancung kelapa dan palem yang dikumpulkan terlebih dulu dibersihkan. Setelah itu dipanaskan dan dibentuk sesuai kebutuhan," terangnya.
Setelah bentuk sudah didapatkan kemudian dipernis berulang-ulang untuk menghasilkan warna yang mengkilap. Mancung-mancung yang sudah mengkilap bisa dicat sesuai dengan selera. Dan tahap akhir dipasang kabel dan lampu sesuai yang diinginkan," tutur Halim.
Hasilnya lampu hias unik dan cantik. Bentuk alami mancung kelapa maupun palem dibiarkan asli sehingga karyanya sangat khas. Lapisan pernis dan cat yang halus serta sentuhan beberapa asesoris dari bahan alami membuat lampu hias karya Halim kian artistik dan tampak mewah.
Tak heran karya ciamik ini diminati banyak orang. Halim terus menerima pesanan. Kerajinannya sudah menembus pasar lokal dan sedang berusaha menembus pasar nasional bahkan internasional.
Nur Halim menggandeng anak-anak muda di sekitar lingkungannya untuk mengembangkan usahanya. Bersama para remaja yang tergabung Organisasi Remaja Sudimoro Meling (ORSIM), Nur Halim ingin berkembang dan maju bersama membesarkan usaha lampu hias, pungkasnya.
Yanis