Jakarta, Beritainspiratif.com - Gempa yang sudah beberapa kali terjadi di Lombok dengan kekuatan 6.2, 5.2, 5.8, 6.7, 5.4 SR dan yang terbesar 7 SR membawa pesan tersendiri. Saat ini (20/8/2018) bantuan dari penjuru tanah air sudah berdatangan untuk Lombok, namun gempa susulan masih terus terjadi.
Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) dalam pesan suaranya yang diterima Suaramuslimdotnet, mengatakan bahwa apa yang terjadi di Lombok sudah bisa disebut sebagai Bencana Nasional. Dan dia mengajak kepada masyarakat Indonesia untuk instropeksi diri dan taubat nasional.
“Saudaraku–saudaraku sebangsa dan setanah air, di Alquran ada wahyu untuk bumi yang digambarkan surah Al-Zalzalah, “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat…..” Begitulah cara bumi bertutur, begitulah cara bumi bersikap, dan apa yang di lakukan di bumi adalah pengejawantahan wahyu allah SWT,” ucapnya.
UBN mengingatkan bahwa apa yang terjadi di Lombok merupakan tanda Allah SWT untuk mengingatkan, menghukum, agar masyarakat kembali kepada Allah SWT.
“Allah SWT sungguh sedang menegur kita semua, kalau kita menyebutnya sebuah bencana nasional, maka kita secara nasional sedang di tegur oleh Allah Swt, ya kita, seluruh komponen bangsa terutama para pemimpin, para tokoh ulama, para tokoh nasional, orang kaya dan tokoh masyarakat, kitalah sedang diajak pertama kali untuk berbicara oleh Allah Swt dan tentu untuk semua elemen umat dan elemen bangsa, Allah Swt sedang berbicara dengan kita bukan dengan teks-teks Al-Quran yang selama ini sudah kita abaikan, atau mungkin ayat-ayat al-quran sudah tidak lagi bergeming, maka Allah Swt mengajak kita berbicara melalui ayat kauniyah dengan terjadinya gempa bumi yang besar,”tambahnya.
“Apa yang terjadi di Lombok boleh jadi adalah peringatan atau teguran Allah Swt, tapi boleh jadi juga hukuman dari Allah Swt, bahwa dari BMKG atau BNPB hanyalah bisa menyampaikan sesungguhnya apa yang terjadi kemudian memberikan cara–cara antisipasi, tapi bagaimana menghentikannya atau cara yang dianjurkan oleh Allah SWT tentu menjadi kewajiban oleh orang-orang yang mengerti untuk mengingatkan,” tambahnya.
UBN berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk beristigfar secara nasional, meminta ampun kepada Allah Swt, karena mengacu pada hadits-hadits, bilamana terjadi gempa boleh jadi akibat dosa-dosa yang kita perbuat, mungkin sudah merajalela kefasikan, dan orang–orang fasik, atau mungkin sudah tingkat musyrik dan kufur.
“Jika memang ini teguran oleh Allah Swt, maka bagaimana cara kita menyikapinya, jika ini adalah peringatan keras oleh Allah swt masihkah kemudian kita bersikap acuh tak acuh terhadap peringatan yang besar ini , jika ini adalah hukuman apakah kita sudah merasa dan bagaimana kita harus mengantisipasinya,” pungkasnya.
(Kaka)