Semarang, Beritainspiratif.com – Banyak orang yang mengira bahwa alun-alun Kota Semarang itu adalah Simpang Lima. Sebenarnya Simpang Lima itu adalah pusat alun-alun sejak 1969 atas usulan Presiden Soekarno.
Dan yang sebenarnya, alun-alun itu berada di kawasan Pasar Johar tepatnya di depan Masjid Agung Semarang, Kauman. Saat ini Pemerintah Kota Semarang, memulai proyeknya dengan mengembalikan alun-alun Kota Semarang yang hilang di lokasinya yang berada di kawasan Pasar Johar.
Dipindahkannya alun-alun Semarang dari Kauman kala itu karena kegiatan perbelanjaan di kawasan Pasar Johar yang semakin meluas dan kepadatannya pun tidak terhindarkan karena penataan yang kurang baik.
Saat ini Pasar Johar tengah dilakukan revitalisasi pasca kebakaran tahun 2015 lalu, dan bersamaan dengan itu Pemerintah Kota Semarang mulai menghidupkan kembali alun-alun asli Kota Semarang yang lama lenyap.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan proyek ini dimulai tepat pada Idul Adha hari Rabu (22/8) kemarin dengan dana APBD Kota Semarang sebesar Rp 100 miliar dan dilakukan dalam dua tahap masing-masing Rp 50 miliar. Nantinya wujud bangunan alun-alun terlihat tahun depan," jelasnya.
Walikota berterimakasih kepada 7.700 pedagang yang rela berkorban untuk direlokasi selama masa pembangunan, imbuhnya. Dari laman Antara.
Alun-alun dibuat pada lahan seluas 9,184 hektar tersebut nantinya diperuntukkan bagi para pedagang. Sehingga pemandangan alun-alun tetap terjaga.
Pembangunan Pasar Johar sendiri ada dua bagian yaitu bangunan cagar budaya dan bangunan baru. Diperkirakan pedagang bisa kembali beraktivitas di pasar legendaris itu pada tahun 2020.
Hendi berharap predikat Pasar Terbesar di Asia Tenggara bisa kembali diperoleh Pasar Johar. Selain itu dengan dikembalikannya alun-alun bisa juga menjadi destinasi wisata yang bersinergi dengan pasar tradisional.
Yanis