Cirebon, Beritainspiratif.com - Masing-masing daerah di Indonesia tentu memiliki seni yang merupakan warisan dari para leluhurnya. Seperti di Cirebon yang memiliki salah satu warisan leluhur yaitu seni bela diri.
Diketahui, pencak silat yang berkembang di Cirebon tersebut merupakan hasil dari perkembangan seni bela diri tradisional sebelumnya.
Ketua Sanggar Sekar Pandan Cirebon Elang Heri Komarahadi menjelaskan meski pun namanya sama namun pencak silat Cirebon memiliki keunikan dari pencak silat lainnya.
" Kalau di sini namanya Silat Cirebon. Gerakan bela dirinya hampir sama dengan pencak silat yang lain tapi di kami ada keunikan," kata Elang Heri, Sabtu (1/9).
Pada ajang Asian Games 2018, seni bela diri tradisional tersebut menuai prestasi baik yang gemilang. Heri menjelaskan, silat Cirebon cenderung ke pertunjukan seni bela diri.
Dia menyebutkan, dari gaya bertarung, silat Cirebon cenderung bermain bela diri di bagian bawah. Oleh karena itu, jika silat Cirebon masuk dalam kategori laga maka terlihat tidak cocok.
"Posisi kuda-kuda nya saja duduk loh nah kalau masuk kategori laga bisa kalah duluan. Silat Cirebon lebih ke seni," ujar dia.
Dia menyebutkan, gaya bertarung silat Cirebon cenderung mengandalkan kekuatan tangan.
Menjatuhkan lawan bertarung dari arah bawah.
Dalam perkembangannya, silat Cirebon memiliki juru andalan yakni lemprak (duduk lesehan). Beragam kembang atau rangkaian gerakan silat terlihat saat sudah bertarung dengan lawan.
"Keistimewaan jurus lemprak karena daerah serang dari lawan ke kita semakin minimalis, hanya di area kepala yang dilindungi. Dalam posisi duduk kita lebih menyerang ke kaki dan jatuhkan lawan," ujar dia.
Menurut Elang Heri, secara umum, gerakan silat Cirebon sama dengan pencak silat di daerah yang lain. Dia menjelaskan, pencak silat di Cirebon sesuai dengan kondisi daerah.
Dahulu, silat diprioritaskan untuk para nelayan yang ada di Cirebon. Dia menjelaskan, kondisi nelayan saat itu sangat rentan dengan tindak kejahatan di laut.
"Bela diri nelayan ketika kapalnya dibajak atau dirampok dengan gaya dan jurus lempraknya," ujar Heri.
Jurus lemprak menjadi andalan karena sebagian besar pertarungan silat Cirebon dilakukan diatas kapal. Oleh karena itu, duduk menjadi posisi andalan pesilat Cirebon.
Namun, seiring berkembangnya waktu, silat Cirebon semakin banyak diminati oleh masyarakat sekitar. Hanya saja, belum mendapat peluang untuk berlaga di even nasional maupun internasional.
"Salah satu yang mengembangkan silat Cirebon buyut saya 50 tahun kebelakang namanya Pangeran Besus Arkaningrat. Prestasi sampai sekarang ada tapi baru ditingkat Jawa Barat," ujar dia.
Secara keseluruhan, Heri mengakui tidak semua warga Cirebon mengenal Silat Cirebon. Bahkan, bela diri warisan leluhur tersebut baru sebatas menjadi bagian dari perkembangan seni Cirebon.
"Beberapa tarian Cirebon juga saya ambil dari silat Cirebon seperti tarian Manggal Yuda," ujar dia.
Yones