Jakarta, Beritainspiratif.com – Pesilat cantik Wewey Wita (25) meraih medali emas pada partai final pencak silat kelas B putri 50 kg sampai 55 kg di Asian Games 2018, dalam perjalanan hidupnya menjadi tulang punggung keluarga sejak masih sejak remaja.
Wewey adalah Anak sulung pasangan Ani Rohimah dan Atong Wijaya, yang juga cucu Abah Ubun Bunjamin (kuncen Situs Galuh Jambansari). hubungan Wewey dengan kakek-neneknya sangat dekat, bahkan sempat berniat memberangkatkan kakek dan neneknya itu ke Tanah Suci, tak lama setelah berhasil meraih emas pada PON di Riau tahun 2012.
Namun Abah (Ubun Bunjamin) sudah lebih dulu berpulang ke Rahmatullah tahun 2016 dalam usia 104 tahun dan dimakamkan di TPU Babakan Sindangrasa," ujar Nandang, yang menggantikan Abah Ubun menjadi kuncen Situs Galuh Jambansari.
Nandang mengatakan, Abah Ubun adalah keturunan pendekar silat buhun dari Garut. "Bapaknya Atong, dulunya adalah pelatih taichi di Singapura," ujarnya.
Sejak ayahnya Atong mengundurkan diri dari perusahan tempat bekerja, Keluarga ini memilih pulang ke Ciamis saat itu Wewey masih SD. Sejak itu Atong bekerja serabutan.
Wewey yang sekolah di SDN 1 Sindangrasa, mulai tertarik dengan ilmu bela diri, dan kelas V ikut latihan silat bersama Paguron Silat Perisai Diri (PD) di Aula UPTD Pendidikan Ciamis.
Wewey rajin berlatih, sejak SMP Wewey sering ikut lomba dan jadi juara. Inilah yang kemudian membuatnya dipilih menjadi atlet binaan KONI Ciamis," kata Nandang. Beragam prestasi ini membuat Wewey diterima di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Bandung setelah tamat SMP. Sejak itulah Wewey lebih banyak tinggal di Bandung, sebagai mahasiswa, namun ia tak lupa pulang ke Ciamis bila ada waktu," ujarnya.
Meraih emas di PON Riau, Wewey mendapat bonus rumah tipe 36 (dua kamar) di Cibiru, Bandung untuk Mamahnya tinggal di perumahan atlet di Cibiru itu bersama ayah dan ibunya serta kelima adiknya. Wewey benar-benar menjadi tulang punggung keluarga.
Yanis
Berbagai sumber