Cirebon, Beritainspiratif.com - Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus mencari solusi guna menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Abdul Majid Ikram di Cirebon.
"Bank Indonesia akan terus mencari solusi dan upaya-upaya salah satunya melalui jual beli valas dengan perbankan," ujar Majid.
Menurut Majid, meski saat ini nilai tukar rupiah mencapai Rp15.000 perdolar, namun, inflasi di Indonesia masih stabil.
Selain itu, tingkat pertumbuhan perekonomiannya juga masih cukup stabil, yakni di angka 5,2%. Menurutnya, ini hanya spekulasi saja. Sebab, kenaikan Dolar sekarang tidak begitu berpengaruh dibandingkan yang pernah terjadi pada tahun 1997 dan 1998 lalu.
Meskipun begitu, lanjut Majid, dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam upaya menstabilkan nilai Dolar. Contohnya seperti para pengusaha ekspor yang masih memiliki tabungan yang bernilai Dolar, agar segera menukarkannya dengan nilai Rupiah.
"Jika para eksportir ini memiliki tabungan di perbankan dengan valuta asing, maka diharapkan bisa dikonversi ke Rupiah," jelasnya.
Selain itu, lanjut Majid, Bank Indonesia juga membuka perlindungan nilai kepada para pengusaha eksportir. Sehingga, jika pengusaha itu sudah mengkonversi mata uangnya ke Rupiah, kemudian mau menggunakan Dolar untuk mengekspor, maka nilai Dolar yang digunakan adalah nilai yang dipakai ketika dia mengkonversi nilai Dolar ke Rupiah.
Untuk itu, lanjut Majid, menurut cukup diminta agar tenang saja dan tidak perlu panik dengan kenaikan Dolar ini. Karena, Bank Indonesia akan bekerja secara maksimal. Namun, tetap dengan dukungan dari masyarakat secara kondusif. Dan juga, pihaknya akan membuka semua saluran komunikasi dengan instansi terkait, dalam upaya menstabilkan nilai Dolar.
"Karena, siapa lagi yang akan menyelamatkan kalau bukan kita," pungkasnya.
Yones