Bandung, Beritainspiratif.com - Wilayah cekungan Bandung tidak hanya memiliki Sesar atau Patahan Lembang yang sewaktu-waktu bisa memunculkan guncangan gempa. Pusat Survei Geologi mencatat ada empat patahan lain yang pernah bergerak sejak 1970-an dan sebagian menimbulkan kerusakan hunian penduduk.
Aneka patahan di wilayah cekungan Bandung itu terungkap dalam acara Geoseminar bertajuk "Patahan Lembang: Fakta dan Realita di Auditorium Badan Geologi Bandung" yang digelar, Jumat, 7 September 2018. "Patahan selain Sesar Lembang selama ini kurang terekspos, padahal itu ada dan aktif," kata Muchamad Wahyudiono peneliti gempa dari Pusat Survei Geologi.
Institusi itu sudah memetakan empat patahan Iain selain Sesar Lembang. Penanda aktifnya berdasarkan data tiga stasiun pengamatan yang antara lain berada di daerah Ciparay dan Lembang. "Alat melaporkan pergerakannya dan sudah terekam sejak 1970-an," kata Wahyudi.
Di sektor atau bagian tengah cekungan Bandung ada Sesar Cicalengka. Kemudian Sesar Jati di bagian barat, Sesar Gunung Geulis di selatan, kemudian ada juga Sesar Ujungberung
Berdasarkan catatan riwayat gempanya, pergerakan sesar aktif itu pernah mengguncang daerah Tanjungsari Kabupaten Sumedang pada 1972 dan 2010. Kemudian gempa di daerah Gunung Halu dan Jati pada 2005, gempa Pangalengan 2016, gempa Sesar Lembang 1999 dan 2011.
Selain itu pernah muncul gempa Ujungberung 2011 dan gempa Cicalengka pada 2000 dan 2005. Peneliti gempa lain dari Pusat Survei Geologi, Asdani Soehaimi mengatakan, "Gempa Cicalengka-Lembang.
Keempat patahan itu besaran gempanya kurang dari magnitudo 4 atau maksimal 4,0," katanya usai acara seperti dikutip Tempo.
Menurut Asdani, warga diminta mewaspadai potensi gempa dari empat patahan itu selain dari Sesar Lembang.
Kaka