Cirebon, Beritainspiratif.com - Sampah rumah tangga menyumbat di sejumlah saluran Kota Cirebon sehingga menimbulkan banjir selama musim penghujan lalu.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Cirebon melakukan antisipasi dengan membongkar sejumlah saluran dan mengambil sampah tersebut di sejumlah titik rawanb banjir
Dalam perbaikan yang dilakukan DPU Kota Cirebon banyak terdapat sampah rumah tangga seperti plastik, galon, sabut kelapa, karung, ban dan lainnya. Sampah tersebut menyumbat saluran sehingga air tertahan dan dapat menimbulkan banjir. Hal ini ditemukan ketika DPU melakukan pengecekan serta perbaikan di sejumlah saluran rawan banjir.
Penjabat Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, memerintahkan DPU untuk melakukan antisipasi menjelang musim penghujan sehingga adanya perbaikan saluran. Perbaikan dilakukan di sejumlah titik rawan banjir antara lain Jalan DR Cipto M, Perumnas, sekitar RS Gunung Jati Cirebon, Pemuda, Majasem, Kartini dan lainnya.
“Pengecekan dan perbaikan harus dilakukan sebelum musim hujan datang. Kami sudah meminta DPU untuk melakukan pengecekan dan tentunya
perbaikan agar saluran dalam kondisi baik sehingga dapat menyalurkan air ke sungai,” ungkap Dedi.
Dedi menambahkan perbaikan dirasakan penting karena akan mengembalikan fungsi saluran sebagaimana mestinya. Diharapkan dengan kondisi saluran yang baik akan mengurangi banjir yang sering terjadi di Kota Cirebon.
Kepala Bidang Bina Marga DPU Kota Cirebon, Hanry David mengatakan pengecekan dan perbaikan terus dilakukan di beberapa titik rawan banjir. Hal ini dilakukan untuk membuka saluran yang macet akibat
sampah atau kondisi lainnya. Perbaikan ditargetkan akan selesai bulan Oktober sebelum musim penghujan datang.
“Melihat kondisi saluran ternyata banyak sampah rumah tangga yang menyumbat di tengah-tengah saluran. Kami menghimbau agar ibu rumah tangga atau siapapun jangan membuang sampah ke saluran,” ungkap David.
Upaya DPU, lanjut David selain melakukan pengecekan dan perbaikan saluran juga akan dipasang screen atau jarring-jaring besi di mulut saluran. Pemasangan screen tersebut diharapkan dapat mencegah sampah masuk ke dalam saluran. Langkah lain berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung yang menangani sungai besar sehingga penanganan banjir cukup efektif.
“Ada beberapa saluran yang muaranya berada di sungai besar sehingga kami harus melakukan koordinasi,” tandasnya.