Jakarta, Beritainspiratif.com – MPR menggelar wayang kulit dengan lakon Bawor Dadi Ratu di lapangan Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Lakon ini berkisah Bagong dalam sebuah masa menjadi raja dan ceritanya mirip 'Petruk Dadi Ratu' yang sangat popular.
Pegelaran wayang kulit tersebut dalam rangka mensosialisasikan Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika di beberapa daerah.
Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan bahwa wayang kulit merupakan seni budaya yang populer bagi masyarakat Jawa, yang digunakan sebagai metode sosialisasi.
"Wayang kulit merupakan seni budaya yang populer bagi masyarakat Jawa, makanya kami pakai sebagai metode sosialisasi," katanya.
Selain melalui wayang, sosialisasi empat pilar kebangsaan ini juga dilakukan dengan metode lain, seperti melalui lomba cerdas cermat, seminar, diskusi, outbond, debat konstitusi, dan focus of group discussion (FGD).
Zainut berharap pentas seni budaya apapun bentuk dan asalnya bukan sekedar menjadi tontonan namun juga harus bisa menjadi tuntunan, dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
" Kita berharap kegiatan ini bukan saja menghibur tapi bisa menjadi tuntunan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Menurut pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah tersebut, yang juga Wakil Ketua Umum MUI, salah satu kiat untuk menjaga Indonesia adalah dengan mengingat dan mengamalkan Pancasila.
"Dari sinilah maka MPR melakukan sosialisasi hingga wilayah desa,"imbuhnya.
Sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit, Zainut menyerahkan sosok lakon kepada dalang Ki Gandhik Wayah Soegino. (Yanis)