Bandung, Beritainspiratif.com - Pondok pesantren Al Amin memiliki unit usaha yang terbilang beda dengan yang lainnya, yakni memiliki usaha kopi yang bernama Santri Coffee.
Meski baru berjalan satu tahun terakhir namun mampu meringankan beban biaya para santri. Demikian di sampaikan bagian pengolahan, Humaedi, saat di temui di lokasi festival kopi Jawa Barat bertajuk, 'Ngopi Saraosna' Vol 6, di area Gedung Sate, Sabtu, (13/10/2018).
"Jadi untuk membangun kepribadian sebuah pesantren agar mandiri, satu peluang yang di jadikan sebagai wirausaha kemandirian pesantren," jelasnya.
Pesantren yang beralamat di Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut ini, memberdayakan hingga sembilan puluh persen santrinya untuk terlibat dalam pengolahan kopi.
"Tempatnya di Kecamatan Samarang, Desa Cinta Rakyat, Kabupaten Garut, sembilan puluh persen proses produksi kopi ditangani oleh santri juga alumni," katanya.
Pada prosesnya, kata Humaedi, cerita inspiratif pesantren kopi ini tidak tiba-tiba. Berbagai proses dilalui pihak pesantren hingga akhirnya bisa tercipta Santri Coffee. Dirinya mengatakan Al Amin menjadi salah satu pesantren kopi pertama di Jawa Barat yang memiliki usaha kopi.
"Untuk satu tahun ke belakang, kita melakukan pembelajaran terutama penyadaran pentingnya berwirausaha di pesantren agar tercipta kemandirian untuk pesantren itu sendiri, menurut saya Al Amin adalah pencetus pesantren kopi pertama di Jawa Barat," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, kini Santri Coffee sudah dijual secara online, adapun kopi yang digunakan adalah jenis Arabica, dari Gunung Papandayan, Cikuray, dan Kamojang.
Ke depannya, Humaedi berharap, pesantren Al Amin bisa menjadi percontohan untuk banyak pesantren lain.
"Semoga bisa jadi sebagai contoh buat pesantren yang lain, ataupun produk semua pesantren perlu memiliki bidang usahanya masing - masing," pungkasnya. (Tito)