Yogyakarta, Beritainspiratif.com – Bimasakti Racing Team UGM meraih dua penghargaan prestisius, yakni 3rd Place Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award di Student Formula Japan Competition 2018 yang merupakan skala mahasiswa yang digelar oleh Society Automotive Engineer. Hal ini diungkapkan Kapten tim Bimasakti generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda.
Kompetisi ini digelar di beberapa negara, salah satunya di Jepang. "Sejak tahun 2011 kita sudah rutin mengikuti Student Formula Japan," ujar kapten tim Bimasakti Generasi 7, kata Fajar Fitrahadi Danda di UGM, Jumat (12/10/2018).
Setelah tujuh tahun mengikuti Student Formula Japan, akhirnya pada tahun 2018, Bimasakti Racing Team UGM berhasil meraih prestasi dan menyabet dua penghargaan sekaligus.
Bimasakti Racing Team UGM mendapatkan JAMA Chairman Award, karena dari keseluruhan kategori perlombaan yang diikuti, tidak mendapatkan penalti dari panitia.
"Bima sakti Racing Team menjadi satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil meraih lebih dari satu penghargaan,"ungkapnya.
“Terima kasih atas kehadiran dan dukungannya Pak, mohon doanya selalu untuk kesuksesan Tim Bimasakti di Jepang” yang dikutip dari Instagram #bimasaktiugm, pada Senin, (15/10/2018)
Di kompetisi ini yang digelar pada 4-8 September lalu, Bimasakti berhasil masuk ke jajaran 10 besar mobil tercepat pada Skidpad Evant dengan catatan waktu 5 menit 1 detik.
Selain itu, Bimasakti juga meraih mobil dengan Endurance Event Lap time terbaik dari Asia Tenggara. "22 lap kita sapu bersih, dan menjadi lap time terbaik," tuturnya.
Student Formula Japan Competition 2018 diikuti oleh 98 tim dari berbagai negara. Dengan tim terberat dari Jepang selaku tuan rumah. Sejauh ini juara satu dan dua itu masih dipegang oleh Jepang, tandasnya.
Salah satu dosen pembimbing tim Bimasakti, Fauzun menyampaikan, dari sisi teknologi, tidak jauh berbeda dari tim Jepang.
Keunggulan dari tim Jepang terletak pada penggunaan material yang lebih ringan. kemampuan mobil Bimasakti generasi ketujuh telah mengalami peningkatan yang signifikan dari mobil generasi pertama yang dilombakan untuk pertama kalinya tahun 2011 silam.
"Dari segi bobot saja, saat ini kita bisa mencapai berat 203 kilogram, turun 80 kilogram dari mobil generasi pertama. Kami yakin di tahun 2019 nanti bisa semakin baik," tuturnya.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam menuturkan, keterlibatan para mahasiswa di dalam kompetisi tingkat dunia menjadi bagian dari pembelajaran yang utuh dan berkesinambungan dengan pembelajaran di ruang kelas. (Yanis)