Jakarta, Beritainspiratif.com - Fokus Pemenangan Pasangan Capres Cawapres nomor satu, Jokowi - KH Kyai Ma’ruf pada Pilpres 2019, KH Maman Imanulhaq merelakan posisinya sebagai Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (LD PBNU) periode 2015-2020.
“Saya sendiri yang mengusulkan pergantian dan merekomendasikan sejumlah nama, Alhamdulillah SK baru kepengurusan LD PBNU telah keluar. Saya ucapkan selamat berjuang, semoga Allah meridhoi setiap langkah perjuangan Kita untuk NKRI maslahah,” tutur Kang Maman di Rumah Aspirasi 46.
Sebagai tokoh muda NU dengan tugas baru yang di embannya sebagai Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Kyai Ma’ruf, diakui Kang Maman sebagai panggilan hati untuk menerima tugas pemenangan itu.
“Menjadi Ketua Tim Relawan ini juga adalah mandat PBNU, spiritnya tentu bagaimana kita mengawal pemenangan pimpinan tertinggi kita, Rois Am KH Ma’ruf Amin untuk menang berjuang bersama Pak Jokowi. Sebuah kepercayaan yang harus dijawab dengan kerja keras, soliditas NU karena kita sudah bicara harga diri, Marwah perjuangan NU untuk Mengawal NKRI,” papar Kang Maman, pimpinan Ponpes Al Mizan Majalengka.
Kepada para ulama, Kang Maman meminta doa, agar perjuangan kaum santri di pusara kepemimpinan nasional Allah beri pertolongan dan kemudahan.
“Banyak fitnah menyerang Pak Jokowi - kyai Ma’ruf, ini tentu perlu dilawan dengan kebersamaan dan kerja cerdas. Semoga Allah menguatkan kita agar mampu mengantarkan pasangan Jokowi - Kyai Ma’ruf sosok pemimpin yang merakyat,” tandasnya.
Di bawah kepemimpinan Kang Maman, LD PBNU telah bertransformasi menjadi lembaga dakwah yang modern, aktif dan masif menyebarkan pesan Islam rahmatan lil alamin. Hal itu diakui Wakil Sekretaris LTN PBNU, A Rifki Amin yang memimpin NUTV.
“Beliau sosok yang mengerti betul bagaimana mengemas dakwah bukan saja pada konteks pesan yang disampaikan tapi juga pada manegerial pengembangan dakwah aswaja. Terkait posisi hari ini, kita tentu dukung Karena beliau punya peran strategis Juga dalam menyebarkan pesan islam ramah Islam yang mengislamkan bukan mengkafirkan,” tutur Rifki Amin. (Yones)