Cirebon, Beritainspiratif.com - Layanan nomor tunggal kedaruratan 112 sudah terbukti cepat tanggap. Sosilisasi layanan ini diharapkan semakin masif, sehingga masyarakat mengetahui dan tinggal memencet satu nomor jika ada kondisi kedaruratan.
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Hukum, Henri Subiakto, usai peresmian Ruang Command Center Kota Cirebon di Balaikota Cirebon serta layanan kedaruratan 112, Senin, (29/10/2018).
“Kami sudah melakukan percobaan tersendiri tadi malam, dan terbukti layanan tersebut sangat cepat tanggap. Saya sangat apresiasi tindakan tersebut,” ungkap Subiakto.
Dijelaskan Subiakto, pemanfaatan digital atau bisa dikatakan dengan Smart City sudah dilakukan dengan baik di Kota Cirebon. Ini terbukti dengan adanya command center dan sejumlah aplikasi pembantu lainnya yang sudah diluncurkan.
“Kami mendukung adanya pemanfaatan digital tersebut di Kota Cirebon. Namun tetap harus diimbangi dengan tenaga pelaksana dan pelayanan,” ungkap Subiakto.
Kota Cirebon sendiri termasuk kota ke 23 di Indonesia dan ke 5 di Jwa Barat yang menerapkan Smart City termasuk Command Centernya.
Selanjutnya Pemerintah Daerah Kota Cirebon juga diminta untuk bisa mencegah tindakan orang iseng dalam pemanfaatan layanan kedaruratan Cirebon 112. Karena nantinya akan mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi sistem operasional tersebut.
Sementara itu Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, mengungkapkan momentum peresmian Command Center dan layanan kedaruratan 112 ini memiliki makna yang berarti, terutama karena dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Bagaimana Pemerintah Daerah Kota Cirebon berupaya untuk menyatukan pelayanan menjadi satu nomor, 112,” kata Dedi.
Sehingga masyarakat tidak perlu repot-repot mengingat banyaknya nomor untuk hal-hal kedaruratan.
Program ini, lanjut Dedi, harus disosialisasikan secara masif. “jangan sampai program yang bagus ini tidak diketahui oleh masayrakat,” kata Dedi.
Pemerintah Daerah Kota Cirebon menurut Dedi akan terus berupaya dan melakukan inovasi agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statisik (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman, menjelaskan jika pembangunan Command Center menghabiskan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
“Disini juga disediakan berbagai informasi diantaranya informasi pembayaran pajak, antrianr umah sakit gunung jati, poskamling, e puskesmas, jaringan perangkat online, cctv di ruang pelayanan publik termasuk cctv kondisi jalan di sejumlah titik di Kota Cirebon,” ungkap Iing.
Selain peresmian Command Center juga diresmikan layanan kedaruratan satu nomor 112. Layanan tersebut sudah diujicoba dan selama bulan Oktober saja sudah ada 11 kejadian yang tercatat di layanan kedaruratan 112.
“Kebanyakan terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon,” ungkap Iing.
Selanjutnya mereka menyalurkannya ke daerah masing-masing dimana terjadinya kejadian tersebut. Nomor darurat 112, lanjut Iing, tidak mengotakkan satu daerah tertentu. Jika ada kejadian dari daerah lain yang masuk maka dengan sigap personil mereka akan memberitahukan kepada pihak yang berwenang di daerah tersebut.
Selain peresmian Command Center dan nomor kedaruratan 112, juga diresmikan layanan CCTV,Wifi gratis dan kantin kejujuran.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengucapkan terima kasih kepada Pj Wali Kota dan Pemerintah Daerah Kota Cirebon yang sudah melaunching dan melaksanakan pemanfaatan digitalisasi di Kota Cirebon.
“Ini sudah sesuai serta membantu visi dan misi Pemprov Jabar,” ungkap Uu.
Hadirnya pemanfaatan digitalisasi menurut Uu akan memudahkan pemerintah daerah untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat. Termasuk hadirnya Command Center juga diharapkan bisa membantu pelayanan kepada masyarakat.
“Kami berharap kota-kota lain di Jawa Barat bisa mengikuti jejak Pemerintah Daerah Kota Cirebon,” harap Uu. (Yones)