Bandung, Beritainspiratif.com - Bertempat di Aula Kelurahan Sukamiskin pada Jumat, (9/11/2018) berlangsung Sosialisasi dan Pembentukan Bank Sampah #Kang Pisman# atau kepanjangan dari “Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan”.
Hadir dalam acara tersebut Camat Arcamanik Kota Bandung Firman Nugraha, Lurah Sukamiskin Farida Agustini, Ketua RW 01 sampai dengan 17 Kelurahan Sukamiskin, Perwakilan 1 orang Ketua RT dari masing-masing RW dan perwakilan 1 orang petugas kebersihan dari masing-masing RW di Sukamiskin, LPM, Karang Taruna, dan lainnya.
Baca Juga:Kelurahan-sukamiskin-kota-bandung-gelar-sosialisasi-bank-sampah-kang-pisman
Dari pantauan Beritainspiratif.com dalam paparannya Saudara Yanto dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menyampaikan bahwa kepedulian Indonesia terhadap pemilahan sampah masih kurang ; dan berdasarkan data survey tercatat sebagai berikut :
41,7% masyarakat Indonesia mengatakan malas atau tidak punya waktu.
27,0% masih menganggap tidak ada gunanya atau tidak perlu
22,3% mengaku tidak tahu kalau sampah harus dipilah
7,3% tidak mempunyai fasilitas pemilahan sampah
Dikatakan lebih lanjut bahwa pengolahan sampah yang saat ini dilakukan adalah melalui “kumpulkan”, “angkut” dan “buang sampah” ke TPS/TPA.
Pelaksanaan tersebut akan dilakukan penyesuaian perubahan melalui program Pemkot Bandung yakni “Kang Pisman”
Yaitu Kurangi atau (Kang) sejak dari sumber , Pisahkan atau (Pis) dan Manfaatkan Sampah (Man) disingkat Kang Pisman.
Ada beberapa cara untuk memilah sampah dalam penerapan Kang Pisman yakni ;
1.Sampah organik terdiri dari sisa makanan, tulang, duri, daun kering, daging.
2.Sampah guna ulang : botol kaca, atau plastik, kaleng makanan dan minuman.
3.Sampah daur ulang : kardus, karton makanan dan minuman, Koran bekas, dan buku bekas
4.Sampah residu : pembalut wanita, popok bayi, kertas punting rokok, permen karet.
5.Sampah B3 (bahan berbahaya beracun) ; lampu neon, film, baterai, kaset, disket, racun serangga.
Disampaikan pula dalam merealisasi program Pemerintah melalui Walikota Bandung berharap seluruh UPTD dan kewilayahan yang ada di kecamatan , kelurahan dan RW dapat memiliki Bank sampah, pungkasnya.
Dalam sosialisasi tersebut di halaman luar aula pertemuan Kelurahan Sukamiskin juga disajikan beberapa produk kerajinan warga Sukamiskin yang berasal dari limbah sampah.
Ditengah program yang tengah digaungkan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Kang Pisman, Sri Putrianti warga Jl.Kempo No.9 kelurahan Sukamiskin telah memulainya sejak tahun 2004.
Dalam keterangannya menyampaikan bahwa berbagai karya yang ada ini tadinya berasal dari limbah sampah kertas, bungkus rokok, dan plastic, setelah dilakukan pengolahan dapat dibentuk menjadi tas, tas belanja, sandal dalam rumah, tempat tissue dan kotak tempat penyimpanan barang-barang dan lainnya.
Kerajinan ini telah saya tekuni sejak sejak tahun 2004, ujar ibu sri putrianti yang juga sebagai seksi lingkungan di RW Sukamiskin selama 2 periode berturut-turut, yang sebelumnya pernah menjadi sekretaris RW di Sukamiskin.
Dikatakan pula bahwa ia bersama warga dan masyarakat di RW nya selalu berkerjasama dan berkoordinasi, selain itu ia juga melakukan pembuatan kerajinan yang bahanya berasal dari tempa pasta, yang diambil dari pabriknya yang masih dalam kondisi lembab. Lalu sampah ini dia buat sehingga dapat menjadi tempat tissue, atau dibuat menjadi gift untuk pernikahan. kalau sisa kain bisa kita jadikan tas belanja, dan yang ini adalah sisa spanduk bekas yang kita buat menjadi kotak P3K, ujar Sri.
Sri yang juga tergabung dalam komunitas seribu kebun, selain memiliki kesibukan dalam pengolahan limbah sampah juga memiliki keahlian dalam bisnis tempe dan ubi buatan sendiri, yang diolah menjadi sajian makanan kueh yang enak dan menarik.
Anda berminat untuk mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi Dra. Sri Putrianti, M.Pd – Direktur Green Citarum : 0813-1331-7462. (Yanis)