Bandung, Beritainspiratif.com - Wali Kota Bandung, telah mencanangkan penanganan sampah di kota Bandbiung melalui program Kang Pisman yakni : Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah. Dalam proyek percontohan Kawasan Bebas Sampah (KBS) telah dicanangkan oleh Walikota di beberapa Kecamatan di Kota Bandung, salah satu nya adalah Kecamatan Arcamanik.
Untuk di Kecamatan Arcamanik sendiri Kawasan Bebas Sampah (KBS) ditetapkan berlokasi di RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Camat Arcamanik, Firman Nugraha di sela Kegiatan Launching pembentukan Bank sampah di Aula Kelurahan Sukamiskin pada Jumat, (9/11/2018) yang sekaligus berlangsung Sosialisasi Kang Pisman, menyampaikan bahwa Di RW 09 Sukamiskin, hampir 50 persen sampah rumah telah dipilah dipilih sampai diproses menjadi beberapa kebutuhan yang bermanfaat untuk masyarakat. "Untuk mencapai kawasan bebas sampah, wilayah tersebut menerapkan beberapa gerakan seperti menghadirkan Keranjang Takakura setiap rumah, biodigester, biopori, gerobak sampah, komposter dan bank sampah. Saat ini masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk memproses sampah di pusat (rumah)," kata Camat Arcamanik.
Selain itu, di Kecamatan Arcamanik, Firman juga mewajibkan 4 Kelurahan di wilayahnya (Cisaranten Kulon, Cisaranten Bina Harapan, Sindang Jaya dan Sukamiskin) memiliki Bank Sampah. Sementara untuk di Kantor Kecamatan Arcamanik sekitar 75 pegawai telah menjadi nasabah bank sampah.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Sukamiskin, Dandan mengatakan, lingkungan yang ia bina telah menjadi lingkungan yang bebas sampah. Mengingat warganya yang telah dapat memproses sampah sampai menjadi bermanfaat.
Di RW 09 Sukamiskin sampah telah diolah menggunakan biodigester sehingga mempercepat pembusukan bahan organik terbentuk biogas dan senyawa-senyawa lain yang dihasilkan melalui pembusukan anaerob, tuturnya.
Biogas itu sendiri nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, ujar Dandan.
Ditambahkan bahwa, sampah juga disimpan di biopori dan menjadi pupuk. Kemudian dengan menerapkan komposter. Hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik, dapat dipercepat sehingga menghasilkan pupuk. Terakhir Bank sampah juga mendorong masyarakat rajin memilah dan memilih sampah rumah.
Dengan pengurangan sampah sebesar 50 persen di lingkungan RW 09 Sukamiskin, manfaat dari sampah tersebut mampu menghasilkan pupuk untuk dijual, juga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan di kecamatan maupun kelurahan," tuturnya.
Saat ini sampah di wilayah RW 09 Sukamiskin hanya diangkut 2 hari sekali, yang sebelumnya harus diangkut setiap hari, pungkasnya. (Yanis)