Bandung, Beritainspiratif.com - Salah satu komunitas sepeda tua di Bandung bernama Paguyuban Sepeda Baheula Bandung (PSBB) turut hadir dalam acara peringatan Hari Pahlawan di halaman Gedung Sate, Sabtu (10/11/2018). PSBB merupakan komunitas yang memiliki koleksi sepeda tua di Bandung, hal itu diungkapkan salah satu anggota PSBB Ali Sugianta.
"Kita itu punya koleksi sepeda dari tahun tertuanya itu 1936 tapi tidak dibawa ke sini karena sepeda itu terbilangnya bersejarah jadi hanya ditampilkan saat ada event-event saja, event-event pameran," jelasnya kepada Beritainspiratif.com
Ali menambahkan, kegiatan PSSB tidak hanya bergerak di bidang sepeda saja, namun juga di bidang sosial masyarakat, salah satunya menengok atau menjenguk anggota yang sakit
"Selain kita biasa berkumpul setiap hari Minggu pagi di Taman Vanda pada hari Rabu pagi juga kita biasa mengadakan agenda namanya Ulin Bareng itu diisi dengan bersepeda menjenguk anggota yang sakit atau meninggal," tambhanya.
Selain itu, PSBB juga mendukung dan melaksanakan salah satu program Pemkot Bandung, yakni Rebo Nyunda.
"Pada hari itu semua anggota diwajibkan menggunakan pakaian khas Sunda yaitu pangsi, itu bertujuan untuk mengajak kepada masyarakat secara tidak langsung menjaga budaya dan melaksanakan program pemerintahan juga," jelasnya.
Sejauh ini, PSBB yang berdiri pada 31 Januari tahun 2005 ini sekarang sudah memiliki anggota sebanyak 1000 orang yang berada di Bandung dan sekitarnya
"Alhamdulillah anggota sekarang sudah ada seribuan dari Bandung dan luar Bandung kita berdiri tahun 2005 dan pada 2019 nanti akan digelar ulang tahun yang ke 14," kata Ali.
Anggota lainnya, Asep Budi Hardiana berpesan, kepada masyarakat Indonesia di tahun 2018 ini terutama di hari pahlawan agar terus menghormati jasa para pahlawan dengan cara yang positif
"Pada hari pahlawan tahun 2018 ini adalah, masyarakat seluruh Indonesia masih tetap menghormati, menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur, yang telah mendirikan Negara kesatuan Republik Indonesia yang mana alhamdulillah kita dapat menikmati bersama-sama hasil dari perjuangan yang telah direbut dari para penjajah," ungkap pria yang juga berprofesi sebagai kepala sekolah tersebut. (Tito)