Jakarta, Beritainspiratif.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menerima anugerah "The First Responders" dari The Straits Times Asian dan beberapa tokoh dan organisasi lainnya yang dinilai berjasa dalam hal penanganan bencana.
Sutopo dinilai tak pernah lelah menyampaikan informasi-informasi seputar bencana alam yang menerjang Indonesia. Keaktifannya di media sosial menjadi nilai tambah dalam penilaian ini.
Selain Sutopo ada tiga orang dan dua organisasi lainnya yang masuk dalam daftar tersebut, yang dinilai berperan penting dalam penanganan bencana di sebuah wilayah atau negara.
Penghargaan yang dilansir The Straits Times Global Outlook Forum 2019 ini bertujuan untuk mengapresiasi pada relawan atau petugas kebencanaan yang tanpa pamrih membantu penanganan bencana alam.
Melansir Straits Times, berikut empat tokoh dan dua organisasi yang dimaksud.
1. Ng Kok Choong
Seorang paraglider asal Singapura ini telah membantu para korban gempa Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Meski saat itu Ng berada di tengah kepanikan gempa, dia memilih untuk membantu korban lainnya yang membutuhkan pertolongan.
Tak seperti penduduk asing lainnya yang memilih untuk pergi, Ng tetap berada di lokasi untuk membantu seorang wanita yang terperangkap di bawah reruntuhan.
2. Vijay Varma dan P. Rajkumar
Komandan Angkatan Laut India Vijay Varma dan Kapten P. Rajkumar dipilih atas misi penyelamatan yang dilakukannya saat terjadi bencana banjir di Kota Kerala, India, pada Agustus lalu.
Keduanya menyelamatkan korban-korban bencana yang terperangkap di atap bangunan di wilayah-wilayah terpencil.
Tak hanya itu, keduanya juga mendapatkan pujian atas misi penyelamatan di Kochi. Saat itu, Komandan Vijay memimpin misi penyelamatan di sana.
Vijay dipuji atas tindakannya menyelamatkan seorang ibu korban bencana yang melahirkan saat sedang diterbangkan ke tempat yang lebih aman.
Sedangkan Kapten Rajkumar dipuji atas keberaniannya melewati pepohonan untuk menyelamatkan 26 korban bencana yang terjebak di atap bangunan.
3. Sutopo Purwo Nugroho
Sutopo menempati peringkat ketiga dalam penghargaan ini. Dia diapresiasi atas semangatnya memberikan informasi-informasi terbaru pada media lokal dan internasional saat peristiwa bencana terjadi, khususnya gempa dan tsunami Palu-Donggala, pada September lalu. Semangatnya terus hadir meski tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium empat.
Sutopo juga dinilai bertanggung jawab. Tanpa lelah dia terus menyampaikan pesan dalam upaya Indonesia menangani bencana.
Selain itu, keaktifannya di media sosial untuk menangani kabar hoaks tentang bencana alam juga turut diapresiasi. Sebab, di tengah arus informasi yang bergerak cepat ini, tak jarang kabar-kabar hoaks membuat banyak kepanikan.
"Arti hidup dapat ditentukan dengan kontribusi Anda pada masyarakat. Kita tidak tahu berapa lama kita akan hidup, tapi sebaiknya kita berbuat baik dan berguna bagi orang lain," ujar Sutopo pada Straits Times awal bulan ini.
"Hidup atau mati ada di tangan Tuhan, tapi selama masih hidup, saya akan melakukan yang terbaik untuk melayani orang lain."
4. Mercy Relief
Mercy Relief merupakan organisasi non-pemerintah (NGO) yang berperan dalam bantuan kemanusiaan terhadap korban-korban bencana alam.
NGO asal Singapura ini telah membantu lebih dari 71 penanganan bencana alam, dengan bantuan dana lebih dari US$34,3 juta atau setara dengan Rp491 juta untuk 25 negara.
Tak cuma berfokus pada pemberian bantuan uang tunai atau pasokan kebutuhan, Mercy Relief juga bergerak membangun program pembangunan jangka panjang untuk memberdayakan masyarakat korban bencana.
"Kami melihat korban bencana alam secara berbeda. Kami melihat orang datang bersama untuk saling membantu, berjuang, dan melindungi jalan hidup masing-masing. Kami melihat semangat juang dan berkomitmen untuk mendukungnya," tulis Mercy Relief di situs resminya.
5. Asean Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA CENTRE)
AHA Centre masuk dalam daftar setelah memimpin kawasan Asia Tenggara dalam penanganan bencana alam yang menimpa beberapa kawasan di tahun ini, khususnya Filipina, Laos, dan Indonesia.
Organisasi yang dibentuk sejak November 2011 ini telah bekerja sama dengan sejumlah badan penanganan bencana nasional dari berbagai negara ASEAN. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan lembaga internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirimkan bantuan dengan cepat.
Saat bencana besar terjadi, AHA bekerja sama dengan Sekjen ASEAN untuk mengerahkan lebih banyak sumber daya dan memudahkan upaya koordinasi dengan pemimpin negara ASEAN.
(Yanis)