Sukabumi, Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan Program Maghrib Mengaji, di Masjid Agung Kota Sukabumi, Kamis (13/12/18) sore.
Maghrib Mengaji ini, merupakan bagian dari 10 Program Keumatan Jawa Barat, yang telah dibahas Gubernur Ridwan Kamil dengan para kiai dan ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat.
Aktivitas mengaji dan membaca Al- Quran di masjid selepas melaksanakan shalat magrib, memang telah menjadi tradisi dan budaya umat Islam Indonesia sejak lama.
Namun seiring perkembangan zaman, tradisi baik ini sudah mulai pudar. Selepas Magrib, masjid- masjid biasanya hanya diisi orang tua. Sementara anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu untuk bermain gawai.
"Kita harus menjadi orang tua yang berhasil. Ada beberapa ciri orang tua berhasil. Pertama, anak kita harus lebih cerdas dari orang tuanya, anak cucu harus lebih sehat dari orang tuanya, anak kita lebih makmur dan lebih sejahtera. Maka marilah kita berkumpul, berlomba- lomba dalam kebaikan," kata Gubernur Ridwan Kamil.
Menurut Gubernur, berdasarkan hasil penelitian Digital GFK Asia, warga Indonesia menghabiskan waktu sekitar 4 -5 jam per hari mengutak-utik layar gawai mereka.
Sementara yang dilihat, lanjut Gubernur, biasanya humor, hal- hal "receh", dan kesia-siaan belaka. Alangkah bahayanya, jika yang dilihat adalah contoh- contoh negatif, hoax dan provokasi, yang bisa merusak moral hingga memecah belah bangsa.
Atas dasar itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program "Jabar Juara Lahir Batin."
Dengan program ini, diharapkan Jawa Barat tidak hanya maju di bidang pembangunan duniawi saja, tapi juga ukhrawi pada urusan moral, religius dan spiritualitasnya.
"Tidak ada perintah dari negara atau undang- undang, yang secara khusus mengatur urusan mengaji. Tapi sebagai pemimpin Muslim, saya ingin, saya dan warga saya selamat di dunia dan di akherat kelak," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan membuat surat edaran ke daerah- daerah lainnya di Jawa Barat, untuk memaksimalkan puluhan ribu masjid di Jabar dalam menggerakan program ini. "Hingga suatu saat, tidak ada lagi warga Jawa Barat yang buta huruf Al- Quran.
(Ida)