Bogor, Beritainspiratif.com - Pemprov. Jawa Barat berkomitmen untuk mengolah sampah perkotaan di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional LUNA (Lulut - Nambo), menggunakan Mechanical Biological Treatment (MBT), teknologi mutakhir yang ramah lingkungan.
Hal ini untuk memperpanjang umur TPPAS tersebut, sekaligus mengolah sampah menjadi sumber daya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, proyek tersebut direncanakan memiliki kapasitas mengolah sampah 1.650 ton sampai 1.800 ton /hari.
"Alhamdulillah, setelah melalui negosiasi dan juga kesepakatan akhir, per hari ini kita bisa Ground Breaking pengelolaan sampah yang canggih untuk skala besar. Ini pertama di Indonesia dengan teknologi MBT," kata Gubernur Ridwan Kamil, pada Acara Ground Breaking TPPAS Regional Luna (Lulut - Nambo), di Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor, Jumat (21/12/18).
Gubernur menuturkan, Pemprov. Jabar telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Jabar Bersih Lestari (PT. JBL), untuk Penyediaan Infrastruktur TPPAS Regional Nambo pada tanggal 21 Juni 2017 dengan nilai investasi sebesar USD 46 juta.
PT. JBL sendiri, merupakan Badan Usaha yang dibentuk oleh Konsorsium Perusahaan pemenang lelang, pekerjaan Penyediaan Infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan PT. Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama, pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu paling lambat selama 18 bulan. Berdasarkan hal tersebut, maka PT. JBL mentargetkan paling lambat Juli 2020, TPPAS ini sudah dapat beroperasi dan menerima sampah dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan.
"Hari ini, kita memulai sebuah proses yang dalam hitungan 18 bulan akan selesai, sehingga fasilitas ini bisa digunakan di Juli 2020," katanya.
"Proyek Kerjasama antara Pemprov. Jabar dengan PT. JBL dalam penyediaan infrastruktur TPPAS Regional Luna, merupakan proyek pertama dan akan menjadi pelopor dalam pengolahan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia," tambah Emil, panggilan akrab Gubernur.
Dijelaskan Emil, PT. JBL akan melakukan jasa pengolahan sampah yang dikirimkan oleh 4 Kabupaten/Kota ke TPPAS Regional Lulut – Nambo.
Kemudian, PT. JBL akan mengolah sampah tersebut menjadi bahan bakar turunan batu bara atau disebut juga Refuse Derived Fuel (RDF), sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara untuk pabrik semen PT Indocement Tunggal Perkasa (PT. ITP).
"Mudah- mudahan ini jadi contoh "perfect," bagi problem sampah di Indonesia," harapnya.
(Ida)