Cimahi, Beritainspiratif.com - DPRD Provinsi Jawa Barat mengapresiasi dan mendukung latihan gabungan TNI dan Polri, sebagai persiapan untuk pengamanan Pilpres dan Pileg 17 April mendatang. Latihan gabungan tersebut, melibatkan sekitar 4.300 prajurit Kodam III Siliwangi dan anggota Polda Jawa Barat, berlangsung di lapangan Brigif Kujang 15 kota Cimahi Jum'at (8/3/2019).
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir mengatakan simulasi pengamanan yang dilakukan TNI Dan Polri, merupakan bentuk sinergitas aparatur negara dalam menjaga keamanan selama persiapan hingga pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.
“Dalam hal ini, TNI dan Polri menunjukan kesiapannya untuk mengamankan pesta demokrasi April nanti,” ujar Syahrir.
Dikatakan Syahrir DPRD Provinsi Jawa Barat melalui Komsi I, turut berkontribusi dalam persiapan pengamanan gelaran Pileg dan Pilpres 2019 di wilayah Jawa Barat.
“Bentuk dukungan yang telah dilakukan oleh DPRD Provinsi Jawa Barat, adalah backup kebutuhan untuk pengamanan gelaran Pileg dan Pilpres Tahun 2019 khususnya di Jawa Barat,” jelasnya.
Ia berharap pesta demokrasi ini berjalan lancar mulai dari pencalonan, pemungutan suara sampai pada hasil penentuan. Tentu hal itu tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang juga turut bertanggungjawab untuk menjaga kondusifitas.
“Kami berharap rangkaian pesta demokrasi ini berjalan sesuai dengan penjadwalannya dan mudah-mudahan tidak ada gangguan sekecil apapun,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzanul Ulum menuturkan simulasi ini merupakan bentuk kolaborasi pengamanan yang dilakukan Polri bersama TNI. Hal ini sangat penting, karena dengan adanya kolaborasi aparat negara akan menambah kepercayaan diri masyarakat.
"Dengan kolaborasi alat negara, akan menambah ketenangan dan membawa negara ini semakin tidak bisa digoyahkan oleh orang - orang yang ingin memecah belah," tandasnya
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, hingga saat ini di wilayah hukum Polda Jabar tidak ada potensi konflik Pemilu. Namun Ia tetap meminta semua Polres dan Kodim agar tetap siaga.
"Seluruh Kapolres dan Dandim, tidak boleh under estimate. Setiap ada potensi (konflik), harus dilakukan solusinya supaya tidak berkembang," tegas Kapolda.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menyatakan, untuk mengamankan proses demokrasi Pilpres dan Pileg tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Perlu ada sinergi dari semua komponen bangsa.
"Polisi dan TNI akan mengamankan semua kegiatan pesta demokrasi ini dengan sebaik - baiknya, dibantu oleh masyarakat," pungkasnya. (Ida)