Bandung, Beritainspiratif.com - Kongres Forum Humas (FH) BUMN 2019 memasuki hari ke-2, setelah Rabu kemarin (13/3) sukses digelar di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat. Hari ini, 300 peserta Kongres Forum Humas BUMN 2019 melanjutkan acara dengan berkunjung ke salah satu landmark kota Bandung, Gedung Sate, yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, (14/3/2019).
Pantauan Beritainspiratif.com, peserta di Gedung Sate sekira pukul 9.10 wib, dan peserta Kongres disambut oleh Ir. Hermansyah, Msi., Ketua Biro Humas dan Keprotokolan beserta Noneng Komara Nengsih, SE., MAP, Kepala Biro BUMD dan Investasi Provinsi Jawa Barat.
Ketua Panitia Munas dan Kongres Forum Humas BUMN 2019, DR. N. Nurlaela Arief dalam sambutannya menyampaikan, “Forum Humas BUMN memilih Bandung untuk melaksanakan Munas dan Kongres karena Bandung merupakan pusat dari historical dan legacy dari Pemerintah Indonesia. Bandung juga merupakan lokasi yang sangat kondusif bagi kami menjalankan Munas dan Kongres ini.” Ujar Lala.
Lanjut DR. N. Nurlaela Arief terkait tema besar Kongres FH BUMN yaitu “Hadapi Tantangan Humas di Masa Depan”, dikatakan bahwa di era Artificial Intelligence sekarang ini, humas harus dapat mengikuti perkembangan teknologi untuk dapat menyampaikan pesan dari perusahaan dengan baik.
Ir. Hermansyah menambahkan, “Tantangan sebagai pelaku humas adalah bagaimana menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi dengan masyarakat luas. Tidak cukup hanya dengan media mainstream di pemerintahan,” tuturnya.
Menurut Hermansyah, banyak kemudahan berkomunikasi bagi humas karena teknologi yang semakin maju. Tapi kewaspadaan harus tetap terjaga karena baik buruknya perusahaan atau institusi tergantung dari kepiawaian humas menyampaikan sesuatu tentang perusahaan atau institusi yang menaunginya.”
Noneng Komara Nengsih, SE., MAP menyatakan antusias-nya mengenai potensi sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan BUMN, terutama BUMN Pariwisata.
“Dengan jumlah penduduk 49 juta jiwa, Pemprov Jawa Barat memiliki visi Jawa Barat Juara Lahir Batin. Namun saat ini, masalah terbesar adalah gap miskin-kaya yang cukup besar di provinsi ini. Kelebihannya, Jawa Barat memiliki sumber daya alam yang melimpah, apalagi di bagian wisata alam. Kami harap, sinergi dengan BUMN Pariwisata dapat terwujud.” Ungkapnya.
Acara berlanjut dengan penyerahan cendera mata dari FH BUMN kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kemeriahan Kongres semakin terasa lewat penampilan tari Kipas yang sangat memikat hadirin untuk turut serta menari, yang disajikan oleh PT Jamkrindo Group.
Pada kesempatan kunjungan ini juga, Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diwakili Azis Zulficar Aly Yusca menyuarakan kampanye humas dengan tagline “Diplomasi Kopi”. Azis mengungkapkan, “Kenapa kopi? Pada tahun 2016, kopi Puntang menjadi juara di kompetisi Specialty Coffee Association of America di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Jangan lupa bahwa sejarah menyatakan bahwa pada tahun 1711 ekspor kopi pertama di Eropa berasal dari Jawa Barat. Strategi kampanye humas adalah langsung berhubungan dengan masyarakat, salah satunya dengan menggunakan kopi. Selain sebagai komoditi perkebunan, kopi merupakan strategi penyampaian pesan.” Tuturnya.
Azis Zulficar juga menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat jika ingin mengedepankan keunggulan rasa kopi Jawa Barat, publik harus dapat menggambarkan rasa kopi itu sendiri. Jadi, strategi penyampaian pesan yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah biarkan rasa kopi Jawa Barat yang bercerita, sehingga semakin berkembanglah coffee shop, festival kopi, hingga kampanye digital mengenai kopi di Jawa Barat.
“Pemprov Jawa Barat siap berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi Jawa Barat Juara Lahir Batin melalui media sosial. Salah satu program unggulan kami adalah Jawa Barat Cyber Hoax, akun Instagram Pemprov Jawa Barat yang bertujuan agar masyarakat tidak melakukan share informasi-informasi yang salah.” Pungkasnya.
Acara diakhiri dengan melakukan kunjungan ke museum dan lokasi yang menarik lainnya.
(Yanis)