Balikpapan, Beritainspiratif.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko SIP meminta Aspeksindo membuat sejarah baru memajukan masyarakat pesisir dan kepulauan di seluruh Indonesia. Sehingga potensi kemaritiman Indonesia bisa dikelola dan menjadi kekuatan bangsa.
Hal tersebut ditegaskan dalam acara Pengukuhan Pengurus, Rapat Kerja Nasional I dan Expo Maritim 2019 dengan tema “Satu Laut Sejuta Manfaat”, yang digelar oleh Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (22/3/2019).
Menurut Panglima TNI masa jabatan 2013-2015 ini, Aspeksindo juga bisa menjadi jembatan untuk mewadahi masyarakat nelayan-pesisir serta lebih bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menggapai kemajuan. “Berdayakan mereka lewat kewirausahaan sosial, hubungkan juga dengan lembaga riset, dan tampung suara mereka agar berbagai kebijakan pemerintah selaras dengan aspirasi mereka,” paparnya.
Moeldoko melihat pemerintahan Jokowi-JK memandang laut sangat visioner lewat rencana aksi Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) tahun 2016- 2019. Meliputi lima klaster program prioritas, yaitu (1) Batas Maritim, Ruang Laut, dan Diplomasi Maritim; (2) Industri Maritim dan Konektivitas Laut; (3) Industri Sumber Daya Alam dan Jasa Kelautan serta Pengelolaan Lingkungan Laut; (4) Pertahanan dan Keamanan Laut; dan (5) Budaya Bahari. “Oleh karena itu saya meminta Aspeksindo menyelaraskan programnya dengan lima klaster program prioritas tersebut.”
Sementara itu Ketua Umum Aspeksindo yang juga Bupati Penajam Abdul Gafur berharap muncul program dan kebijkan strategis yang dapat mendukung masyarakat pesisir. “Tujuannya agar pengelolaan wilayah pesisir dan kepulauan yang baik segera terwujud dan berorientasi sepenuhnya bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Prof. Dr. Ir Rokhmin Dahuri MS, Ketua Dewan Pakar Aspeksindo yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB pun sepakat dengan semangat untuk memajukan potensi laut dan kemaritiman di Indonesia.
Ia juga memuji pemerintahan Joko Widodo yang penuh semangat mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Kuncinya disini, progressnya cukup bagus mulai dari PDB hingga angka kemiskinan tahun ini satu digit berada di 9,8%.”
Seperti diketahui di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, sudah ada 18 trayek tol laut yang mendukung pengangkutan logistik dan orang yang melayani di luar trayek reguler, serta 6 trayek khusus ternak. Tol laut merupakan upaya konektivitas laut yang efektif dengan cara penyiapan infrastruktur laut yang mumpuni agar kapal dapat berlayar secara rutin dan terjadwal dari barat hingga ke timur Indonesia.
Adanya tol laut tersebut berdampak pada proses distribusi barang (terutama bahan pangan) menjadi semakin mudah. Juga berdampak pada harga bahan pokok yang semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.
(Yones)