Cirebon, Beritainspiratif.com - Bangsa yang besar dimulai dari kegemaran masyarakatnya terhadap literasi. Sejarah peradaban manusia juga tidak dapat dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, saat Wisuda Literasi 2019 dalam rangka Program Tantangan Membaca dari Pemda Kota Cirebon (Cirebon Leader’s Reading Challange) ke 3 di Taman Air Sunyaragi, Kamis (28/3/2019).
“Sejarah telah membuktikan, bahwa bangsa dengan budaya literasi yang tinggi akan mampu berkolaborasi, berfikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga mampu memenangi persaingan global,” ungkap Eti.
Bangsa yang maju menurut Eti tidak hanya bisa mengandalkan kekayaan alam yang melimpah semata. Karena jika kekayaan alam tersebut tidak dikelola untuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka lama kelamaan sumber daya alam itu juga akan habis. Karena itu, gerakan literasi harus dilakukan secara masif, termasuk di Kota Cirebon untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal.
Menumbuhkan kembali kesadaran pentingnya membaca di era milineal ini diakui Eti tidaklah mudah.
“Karena anak-anak kita lebih suka berkutat dengan telfon selular mereka daripada membaca buku,” ungkap Eti.
Apalagi menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan. Karenanya, Eti menyambut baik ikhtiar dan upaya dari berbagai pihak untuk menumbuhkan kembali minat membaca dan menulis.
Pada kesempatan yang sama, Eti juga memberikan selamat kepada anak-anak yang telah diwisuda dan berhasil membaca buku lebih dari 40 buah dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Selain itu, Eti berpesan kepada sekolah dan guru, sebagai agen utama dan garda terdepan pendidikan untuk terus menjaga agar tradisi membaca dan menulis ini tidak musnah dilibas zaman.
“Bangsa ini menitipkan amanah kepada bapak dan ibu guru untuk memellihara, mengembangkan jati diri dan membentuk karakter generasi penerus bangsa,” ungkap Eti.
Wisuda CLRC ini berawal dari pencanangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilakukan oleh Wali Kota Cirebon, pada 2 Mei 2016 lalu. Tahun ini, sudah memasuki tahun ketiga. Di setiap tahun, jumlah anak yang diwisuda semakin meningkat. Pada tahun pertama menghasilkan 300 wisudawan/ti dan tahun kedua berhasil diwisuda sebanyak 500 anak. Sedangkan tahun ini sebanyak 1.159 siswa yang terdiri dari siswa SD dan SMP.
Mereka ditantang untuk membaca 52 judul buku untuk siswa kelas 1 hingga 3 SD, 87 judul buku untuk siswa kelas 4 hingga 6 SD serta 112 judul buku untuk siswa SMP dalam kurun waktu 8 bulan. Selain membaca, para siswa juga diminta untuk menuliskan resume dan apa pendapat mereka terhadap buku yang telah dibaca.
Sementara itu Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, sangat bersyukur dengan diwisudanya ribuan anak tingkat SD dan SMP hari ini.
“Saya sangat bersyukur mereka mau banyak membaca buku. Karena buku yang akan mencerdaskan anak-anak kita,” ungkap Arief.
Kebiasaan membaca buku ini menurut Arief harus terus dilanjutkan sehingga generasi muda kita nantinya bisa menjadi ilmuwan-ilmuwan yang luar biasa.
(Yones)