Cirebon,Beritainspiratif.com – Setelah sukses melakukan revitasisasi kesenian khas Cirebon yang sudah hampir punah, seperti kesenian angklung bungko, topeng dengan berbagai gaya (selangit, losari dan lain-lain) serta beberapa kesenian lainnya. Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) kembali akan melakukan revitalisasi kesenian yang hampir punah lagi.
Hal ini disampikan oleh Sekertaris Dinas Disbudparpora, R Chaidir Susilaningrat, usai menghadiri rapat paripurna DPRD dalam rangka hari jadi Kabupaten Cirebon yang ke 537, di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (2/4/2019).
“Insya allah tahun 2019 ini kami akan kembali melakukan revitaliasi dengan diawali pelatihan terlebih dahulu, untuk jumlahnya sendiri ada lebih dari 10 titik,” ujar Chaidir.
Dikatakan Chaidir, kesenian yang sekarang sudah hampir punah yang akan kembali direvitalisasi diantaranya seni ukir topeng, pembuatan wayang, tarling klasik dan kesenian lainnya.
“Kalau bibt senimannya saya kira ada, Cuma kan bibit ini kalau dibiarkan nantinya akan hilang, jadi antisipasi kita sekarang ini akan merangkul bibit-bibit yang ada,” katanya.
Punahnya kesenian khas Cirebon, menurut Chaidir, dipengaruhi banyak faktor, dan faktor yang paling dominan adalah, kesenian khas ini sudah tidak menjadi idola dikalangan generasi muda, untuk itu dalam revitalisasi nanti, pihaknya akan lebih banyak menggandeng generasi muda, agar revitalisasi ini bisa tepat sasaran dan perkembangannya bisa lebih baik.
“Kesenian khas ini adalah kebanggan daerah, dan banyak wisatawan yang datang hanya untuk melihat kesenian khas ini, untuk itu dengan potensi yang ada kami akan berupaya maksimal untuk melakukan revitalisasi sehingga pada akhirnya nanti tagline ‘Cirebon Katon’ akan bisa terlaksana dengan baik dan banyak wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri akan datang ke Cirebon,” tandasnya.
(Dekur)