Bandung, Beritainspiratif.com - Bio Farma raih predikat “Sangat Baik” untuk penerapan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2018, dengan skor 90,938. Skor GCG Bio Farma, terus menunjukan trend peningkatan, selama tujuh kali keikut sertaan Bio Farma. Dan sejak tiga tahun terakhir sejak tahun 2015 – 2017, baik penilaian secara internal maupun eksternal, nilai GCG Bio Farma, selalu masuk kedalam kategori sangat baik; sejak dengan hasil raihan nilai ; 87,00 ; 90, 49 dan 90,53.
Dalam sambutan, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat, yang diwakili oleh Kordinator Pengawas Akuntan Negara II, Agus Sobarna mengatakan Penilaian GCG dilakukan selama 35 hari kerja oleh Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat, dengan cakupan penilaian terdiri dari; Komitemen terhadap Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi dan Transparasi dan Aspek lainnya, Yang terangkum dalam 43 indikator dan 153 parameter.
“Berdasarkan Assessment terhadap penerapan GCG di Bio Farma, sejak tanggal 11 Ferbruari 2019 – 9 maret 2019, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG di Bio Farma masuk kedalam predikat “Sangat Baik”, dengan skor 90,938”, ungkap Agus.
Saud Usman Nasution, Komisaris Bio Farma mengatakan hasil dari penilaian GCG diharapkan dapat mengoptimalkan peran dan fungsi peran Dewan Komisaris beserta perangkatnya seperti Komite Dekom dan Sekretaris Dewan Komisaris saat menjalankan tugasnya.
“Hasil yang selama ini dicapai oleh Bio Farma, dapat menjadi barometer kita untuk selalu konsisten menerapkan yang sudah baik dan memperbaiki diri untuk hal-hal yang masih perlu diperhatikan, karena penerapan GCG bukan hanya mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, tetap sebagai bentuk evaluasi perusahaan agar lebih mampu bersaing secara global dan bertahan dalam segala dinamika yang ada”, ungkap Saud dalam rilis yang diterima Beritainspiratif.com
Saud menambahkan, penerapan GCG diperlukan untuk rencana penerapan Holding BUMN Farmasi yang dilaksanakan oleh Kementerian BUMN agar setiap keputusan bisnis yang diambil saat holding BUMN farmasi terbentuk, tetap sesuai dengan kaidah GCG.
Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma yang diwakili Juliman, mengatakan Bio Farma sudah enam kali mengikuti penilian GCG sejak tahun 2006, 2007-2008, tahun 2009 – 2010, tahun 2011-2012, tahun 2014, tahun 2017 dan tahun 2018 dan tiga penilaian secara internal yaitu tahun 2013, 2015 dan 2017.
“Saya berharap skor yang kita dapat di tahun 2018 ini, tidak menjadikan kita cepat puas, akan tetapi menjadi pengingat kita untuk selalu menerapkan prinsip – prinsip GCG secara konsisten, dan rekomendasi yang diberikan oleh TIM BPKP dapat menjadi upaya improvement Bio Farma” ujar Juliman.
Juliman menambahkan, hasil dari penilaian GCG ini, dapat memperbaiki atau menyempurnakan proses yang sudah ada, atau menciptakan proses yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan”,
(Yanis)