Bandung,Beritainspiratif.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat yang mempunyai hak pilih menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Serentak tanggal 17 April 2019 besok.
"Demokrasi yang jadi pilihan bangsa Indonesia tidak murah, mahal. Mahal secara teknis, mahal pula secara psikologis. Karena itu, saya harapkan yang memiliki hak pilih, jangan Golput," ujar Gubernur pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) tentang Kesiapan Pemilu, di Gedung Sate kota Bandung, Selasa (16/4/2019).
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini menyatakan, index kerawanan Pemilu Jawa Barat, masuk kategori rawan sedang. Itu artinya relatif aman. Saya harap Jawa Barat dengan jumlah pemilih terbanyak, penyelenggaraan Pemilu nya harus menjadi yang terbaik di Indonesia.
"Pada pilgub tahun 2018 tingkat partisipasi pemilih Jawa Barat 73,74%. Pada pemilu serentak tahun ini, saya harap bisa mencapai 80%," ucap Emil.
Emil mengatakan, ia akan mencoblos di Cigadung kota Bandung, domisilinya sesuai dengan KTP. Usai mencoblos, bersama Forkopimda, KPU dan Bawaslu akan memantau pelaksanaan Pemilu di kota Cimahi dan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
"Saya juga akan melakukan teleconference dengan Bupati/ Walikota untuk memastikan, kesiapan penyekenggaraan Pemilu serta pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berjalan lancar," kata Emil.
Terkait kesiapan logistik, Ketua KPU Jawa Barat Rifqi Ali Mubarok menyatakan seluruhnya sudah terpenuhi.
Diakuinya dalam pendistribusian logistik ada beberapa kendala di lapangan, sehubungan dengan kondisi geografi di beberapa kabupaten kota dan cuaca saat ini yang sangat ekstrim.
"Kami sudah lakukan mitigasi daerah yang dilanda bencana alam. Kerusakan surat suara dan kotak suara di kabupaten Bogor akibat banjir, sudah diganti. Di daerah ini, ada 260 TPS yang kemungkinan dipindah. Demikian pula di kabupaten Bandung," jelas dia.
Jumlah pemilih di Jawa Barat yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) lanjut Rifqi 33,2 juta pemilih tersebar di 138 ribu TPS.
"Warga yang tidak masuk dalam DPT, masih dapat memberikan suaranya dengan membawa KTP atau Suket pada saat hari H. Namun identitas tersebut, hanya dapat digunakan di TPS berdasarkan domisili KTP/ Suket, setelah jam 12," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Jawa Barat Abdullah mengemukakan, seluruh TPS di Jabar akan dikawal oleh petugas Bawaslu dan jajarannya.
Sebanyak 146 ribu lebih petugas pengawas dari provinsi, kabupaten/ kota dan kecamatan diterjunkan untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di hari H, berjalan sesuai aturan teknis Pemilu.
"Kami juga akan mengambil tindakan tegas, bila ada oknum yang mencoba menghalang-halangi pemilih menggunakan hak pilihnya, apalagi mengintimidasi atau memprovokasi," tegas Abdullah.
[Ida]