Indramayu, Beritainspiratif.com - Minimnya informasi dan publikasi di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Indramayu menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah daerah. Pasalnya, segala bentuk informasi program yang akan atau sudah dilaksanakan di Kabupaten Indramayu belum sepenuhnya tersalurkan secara utuh kepada elemen masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tahu kinerja perangkat daerah.
Menurut data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten, dari 33 SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, dalam satu bulan, hanya sekitar 20 SKPD yang aktivitas kinerjanya disebarluaskan kepada masyarakat melalui media massa dan media online. Ini sangat rendah sekali.
Terkait dengan rendahnya publikasi kinerja perangkat daerah tersebut, Diskominfo Kabupaten Indramayu kemudian mengagas Forum Komunikasi Kehumasan Perangkat Daerah (Fokoke Pede) dengan tujuan setiap SKPD memiliki bidang kehumasan yang berkemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memberikan informasi baik melalui media sosial, media massa, maupun kanal website SKPD masing-masing.
"Fokoke Pede akan memberikan dampak baik bagi citra kinerja SKPD yakni memiliki kehumasan yang bertugas memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat baik itu melalui media sosial atau pun kanal website SKPD masing-masing," kata Kepala Bidang (Kabid) IKP Diskominfo Indramayu, Dedy Suprayogi, pada kegiatan Focus Discusion Group (FGD) bersama puluhan perangkat daerah di lingkungan Pemkab Indramayu, di Aula BPR Karya Remaja.
Dalam acara diskusi yang dibuka Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Indramayu itu, Dedy menyebutkan, melalui Fokoke Pede, setiap SKPD di lingkungan Pemkab Indramayu secara langsung akan berkoordinasi memberikan informasi terkini sehingga stigma masyarakat bahwa pemerintah diam sja menjadi hilang, karena informasi akan tersalurkan dengan cepat kepada masyarakat.
"Melalui Fokoke Pede setiap SKPD akan saling berkoordinasi membahas isu pemberitaan terkini sehingga ketika masyarakat membutuhkan informasi kita sudah menginformasikannya dengan cepat. Artinya akan memberikan dampak timbal balik kepada masyarakat atas kinerja kita selama ini yaitu berbentuk informasi," tambahnya.
Penerapan dari Fokoke Pede kedepan akan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) cara membuat berita dan fotografi jurnalistik kepada setiap SKPD di Kabupaten Indramayu.
"Untuk menciptakan kehumasan di setiap SKPD nantinya melalui Fokoke Pede akan membimbing dan melatih bagaimana membuat berita yang benar dan fotografi yang mengandung unsur foto jurnalistik," paparnya.
Sementara itu, salah seorang peserta FGD, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu yang juga wartawan Harian Umum Pikiran Rakyat, Agung Nugroho, mengapresiasi positif adanya forum tersebut. Menurutnya, Fokoke Pede akan menjadi wadah kehumasan yang terorganisir di setiap SKPD di Kabupaten Indramayu mengenai pemberitaan dan informasi publik.
"Fokoke Pede ini saya rasa sangat bagus karena di setiap SKPD akan memiliki kehumasan yang nantinya dapat memproduksi erorganisir pemberitaan, sehingga kemudian informasi tidak terpaku satu kanal saja yang selama ini melalui Diskominfo Indramayu," katanya.
Agung berharap, Fokoke Pede bukan hanya menjadi wacana saja, melainkan menjadi Forum yang tetap dan berkelanjutan karena SKPD adalah perangkat kerja daerah yang menjalankan pelayanan atau program kegiatan bupati sehingga informasi harus tersampaikan kepada masyarakat seterusnya.
"Saya berharap kepada Diskominfo Indramayu agar gagasan Fokoke Pede ini jangan sampai hanya sebatas diskusi saja, tetapi harus berkelanjutan dan diimplementasikan, mengingat SKPD adalah tangan kerjanya bupati, maka segala pelayanan atau program kegiatan yang dilakukan hasilnya harus tersampaikan kepada masyarakat," pungkasnya.
[Yones]