Bandung,Beritainspiratif.com - Kinerja perbank-an Jawa Barat pada triwulan I tahun 2019, tumbuh positif. Hal itu tercermin dari pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pertumbuhan kredit.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Triana Gunawan mengatakan, pada triwulan I/2019 kredit perbankan tumbuh sebesar 6,92% (yoy) menjadi sebesar Rp444,5 triliun dan piutang pembiayaan sebesar 2,65% (yoy) menjadi sebesar Rp78,8 triliun.
Sementara dari sisi penghimpunan dana, kinerja penghimpunan dana lembaga jasa keuangan (LJK) di Jawa Barat, terhitung cukup solid. "Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan per triwulan I 2019, tumbuh sebesar 6,08% (yoy)," ujar Triana di Bandung, Senin (20/5/2019).
Terkait penghimpunan dana melalui pasar modal, dikatakannya tercatat sebesar Rp234,01 miliar, berasal dari aktivitas penawaran umum perdana dan penawaran umum terbatas.
"Dari sisi penetrasi pasar modal di Jawa Barat, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat bertumbuh 58,17% atau sebanyak 310.472 dengan nilai transaksi mencapai Rp11,93 triliun, menempati posisi ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur," papar dia.
Menurut Triana, di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko Lembaga Jasa Keuangan di Jawa Barat (risiko kredit dan likuiditas), masih pada level yang manageable. Hal itu terlihat dari membaiknya risiko kredit perbankan, dengan indikator Non-Performing Loan (NPL) gross menjadi 3,32% (Maret 2018: 4,15%). Sementara, rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan juga tercatat mengalami penurunan menjadi 2,8% (Maret 2018: 3,1%).
"Intermediasi perbankan cukup optimal dengan perolehan rasio LDR 92,55%, naik dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 91,82% (Maret 2018)," katanya.
Ia menambahkan, OJK akan terus memantau perkembangan di pasar keuangan global dan domestik, serta dampaknya terhadap pertumbuhan intermediasi sektor jasa keuangan nasional.
OJK juga senantiasa memantau potensi risiko, yang mungkin timbul untuk tetap menjaga stabilitas di sektor jasa keuangan.
"Untuk itu, OJK KR 2 Jawa Barat akan memperkuat koordinasi dengan para stakeholder, dalam mendukung peningkatan kinerja intermediasi, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kami juga akan melakukan pengawasan terhadap kinerja industri jasa keuangan, untuk memastikan beroperasi secara sehat, efisien dan berdaya saing," pungkas Triana.
[Ida]