Cirebon,Beritainspiratif.com - Musim kemarau di wilayah Kabupaten Cirebon mulai dirasakan dampak nya oleh para petani. Air yang dijadikan salah satu sumber untuk menghidupi tanaman padi kini mulai sulit didapatkan.
Terlebih di Desa Jagapura Kulon, Kecataman Gegesik, Kabupaten Cirebon, tengah melakukan kegiatan penyemaian padi yang usianya memasuki satu bulanan.
Sulitnya mendapatkan pasokan air, sekitar 500 hektar areal persawahan yang ada di Jagapura terancam gagal panen.
Mengantisipasi hal tersebut, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra Mandiri Desa Jagapura Kulon, menyurati Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Sumber Daya Air (PSDA) setempat.
"Kami meminta agar UPTD Kumpul Kwista Gegesik mengutamakan tata gilir air di wilayah yang memang dalam keadaan darurat seperti Jagapura Kulon," ujar Ketua Gapoktan Kecamatan Gegesik, H Uug Kujaeni, Kamis (27/6/2019).
Dikatakan Uug, pihaknya mohon kepada kepala UPTD PSDA agar mengutamakan dan mengedepankan tata gilir air yang memang dalam keadaan darurat. Jagapura Kulon ini luas lahan pertaniannya mencapai 500 hektar.
"Kalau dalam waktu satu minggu tetap tidak ada pasokan air, kami para petani terancam gagal panen," tandasnya.
Senada dengan Uug, Warkina, salah satu petani mengatakan, untuk satu periode masa tanam, dirinya harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, ini dilakukan untuk masalah teknis dan non teknis.
"Kalau musim kemarau seperti ini, biaya oprasional juga pasti bertambah banyak, kalau air tak kunjung datang, kami terancam rugi besar," ujarnya singkat. (Dekur)