Sumedang,Beritainspiratif.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, bertindak
sebagai inspektur upacara pada pelantikan 744 orang calon pamong praja muda, lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kampus IPDN Jatinangor Kabupaten Sumedang, Selasa (6/8/2019).
Sementara Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ilham Syah Azikin sebagai komandan upacara.
Hadir dalam upacara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam arahannya, Wapres Jusuf Kalla mengingatkan menjadi pamong praja adalah tugas yang mulia dan akan menentukan kemajuan negara.
Tidak hanya itu, praja muda ini kedepan akan menjadi calon pemimpin wilayah dan masyarakat, dimana masyarakatnya lebih terbuka dan berpendidikan serta nempunyai kebutuhan yang makin berkembang.
"Karena itu saya harap lulusan IPDN menjadi pemimpin daerah yang demokratis, mendengarkan suara dan melayani masyarakat serta menjadi alat pemersatu dan perekat bangsa," kata Wapres.
Yusuf Kalla menegaskan setelah lulus dari IPDN, para pamong praja akan disebar keseluruh wilayah di Indonesia, tidak lagi ditugaskan ke daerah asalnya, karena mereka dibentuk untuk menjadi calon pemimpin bangsa. Sehingga, diharapkan tidak lagi hanya mementingkan daerahnya masing-masing tapi juga kepentingan nasional.
Wapres pun berharap, para pamong praja muda ini bisa berkontribusi langsung dalam lima agenda pokok pemerintah yang menjadi fokus pembangunan nasional lima tahun ke depan.
Kelima agenda pemerintah tersebut adalah menjalankan pembangunan infrastruktur yang akan terus ditingkatkan dan disinergikan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memajukan bangsa agar bisa bersaing dengan bangsa lainnya.
Selain itu peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat di daerah dan nasional, reformasi birokrasi dan reformasi struktural pemerintahan serta penataan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga akan bermanfaat untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.
"Karena semua itu (agenda pokok pembangunan) membutuhkan birokrasi yang baik, cepat, dan birokrasi yang mendorong pembangunan itu sendiri," tuturJusuf Kalla.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tjahyo Kumolo mengatakan, 744 pamong praja muda tersebut terdiri dari 479 putra dan 265 putri. Mereka mewakili seluruh provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
"Mereka yang telah mengikuti empat tahun pendidikan dengan sistem pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan akan ditempatkan di seluruh wilayah NKRI," kata Tjahyo.
Nantinya, seluruh pamong praja muda ini akan diberi penugasan dengan sistem cross provinsi, khususnya di daerah perbatasan, pedalaman, dan pulau terluar dengan masa kerja minimal dua tahun.
Responsif, Inspiratif & Inisiatif
Usai upacara pelantikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menaruh harapan besar kepada para pamong praja muda lulusan IPDN Angkatan XXVI Tahun 2019 tersebut.
Sebagai generasi baru, mereka diharapkan tidak terlalu kaku dalam bekerja sehingga bisa menyesuaikan diri dengan dinamika kerja di lapangan.
"Mereka adalah generasi baru, jangan terlalu kaku dengan panduan-panduan yang kadang kalah cepat dengan dinamika di lapangan," kata RK kepada wartawan.
"Sehingga butuh pamong praja yang reponsif, inspiratif, dan juga bisa mengambil inisiatif-inisiatif," pungkas RK. (Ida).