Jakarta, Beritainspiratif.com - Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan yang hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam acara Pembukaan Orientasi dan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Anggota DPR RI dan DPD RI periode 2019-2024, menyatakan pentingnya peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan.
“DPR memiliki peran penting dalam memperkokoh ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa, yang muncul dari radikalisme dan separatisme serta penyebaran narkoba di kalangan generasi muda,” ujar Menko Luhut, di Jakarta, Senin (26/08/2019).
Menko Luhut menjelaskan bahwa stabilitas tersebut adalah syarat utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi, ia menyebut berbagai program pemerintah di bidang ekonomi yang mengalami peningkatan dan berdampak positif bagi negara , antara lain hilirisasi nikel, dan peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil (CPO), karet, bauksit dan lain sebagainya.
“Salah satu contoh upaya peningkatan nilai tambah yang sudah dilakukan adalah hilirisasi nikel menjadi stainless steel dan komponen lithium battery, yang telah berdampak kepada peningkatan ekspor, penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan penerimaan pajak, serta transfer teknologi. Upaya peningkatan nilai tambah ini akan diperluas kepada CPO, karet, bauksit, batubara dan lain-lain,” jelasnya.
Kemudian Menko Luhut meminta para hadrin untuk mengantisipasi eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok yang terus meningkat telah mengancam perekonomian global diambang resesi.
“Fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat dalam menghadapi ancaman tersebut, karena masih mampu tumbuh diatas 5%, inflasi yang terkendali, dan angka kemiskinan serta gini ratio yang terus turun. Pemerintah tetap waspada dan telah menyiapkan langkah-langkah taktis jika perekonomian global memburuk,” jelas Menko Luhut.
Menurutnya salah satu langkah terbaik adalah menarik investasi guna mendorong peningkatan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia. Langkah-langkah menarik Investasi sudah dilakukan melalui percepatan perizinan dan pemberian insentif.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo yang tampil sebagai pembicara utama menegaskan bahwa, tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia akan semakin berat. Oleh karena itu, kepada para wakil rakyat dan para senator yang baru saja terpilih tersebut, Presiden meminta peserta orientasi untuk lebih responsif terhadap dinamika yang ada, cepat dalam mengambil keputusan dan bekerja secara bijak dan lebih cepat.
“Saya ingin mengingatkan bahwa tantangan yang kita hadapi sekarang ini semakin berat, mengahadapi revolusi industri jilid ke-4, menghadapi era disrupsi yang kita semuanya sudah tahu, mengahadapi tantangan ekonomi global yang setiap jam, setiap hari, setiap minggu berubah-ubah tanpa arah yang jelas tanpa kepastian yang jelas. Karena hampir semua negara sekarang ini berkompetisi baik dalam memperebutkan investasi, memperebutkan teknologi, memperebutkan pasar dan semua negara ingin menjadi pemenang. Siapa yang menjadi pemenang? Menurut saya negara yang cepat, bukan negara yang besar tapi negara yang cepat,” ujar Presiden, di Jakarta, Senin (26/08/2019).
Dalam Pembukaan Orientasi dan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Anggota DPR RI dan DPD RI periode 2019-2024, turut hadir Ketua DPR RI, ketua DPD RI, dan seluruh Ketua MPR , serta para menteri kabinet kerja.
Perubahan Nomenklatur Kementerian
Saat ditemui oleh para wartawan, Menko Luhut pun menjawab mengenai adanya kabar perihal perbahan nomenklatur Kementerian yang akan dilaksanakan pada periode kedua Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hal tersebut adalah Hak Prerogatif Presiden dan dirinya menghormati apapun keputusan Presiden nantinya.
“Itu adalah hak prerogatif Presiden, biarkanlah nanti Bapak Presiden yang memutuskan, intinya semua program pemerintah selalu kita buat studinya supaya kita dapat melihat untung ruginya dahulu dari setiap kebijakan. Bukan yang asal mau-mau saja, Presiden bukan figur yang semau-maunya beliau, beliau selalu melakukan kajian, pembanding dan studi segala macamnya, itulah yang nanti dipaparkan kembali dan siap diambil keputusan,” ujarnya. (Yones)