Nias, Beritainspiratif.com - Dikenal sebagai daerah yang secara turun temurun masih memegang teguh adat istiadatnya. Untuk memperkenalkan kebudayaan Nias ke dunia internasional dan generasi muda, pemerintah menggelar seminar internasional Budaya Nias di Gunungsitoli, Rabu (11/9/2019).
"Sampai sekarang masyarakat di beberapa wilayah Kepulauan Nias masih menjaga adat istiadatnya, jadi kita ingin memperkenalkan lebih jauh," ujar Asisten Deputi Bidang Budaya, Seni dan Olahraga Bahari Kemenko Bidang Kemaritiman di lokasi acara.
Lebih jauh, dia menyebutkan bahwa seminar internasional yang digarap bersama antara Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah Kota Gunungsitoli ini juga diharapkan dapat memperkuat dukungan desa adat Bawomataluo sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia versi Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO).
"Kita ingin memperkuat dukungan terhadap pengajuan nominasi Desa Bawomataluo ke UNESCO yang sebelumnya telah di_submit_ ke PBB," bebernya.
Sebagai informasi Desa Adat Bawomataluo terletak di Kecamatan Fanayama, Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Situs budaya ini sejak tanggal 6 Oktober 2009 telah tercatat dalam daftar tentatif warisan budaya UNESCO. Namun, belum ada penetapannya hingga kini. Asdep Kosmas berharap bahwa dari seminar internasional yang dihadiri oleh kalangan akademisi, pelaku usaha pariwisata serta pejabat dari kementerian terkait dapat menghasilkan sebuah rumusan sebagai rekomendasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Dibuka oleh Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham Freddy Haris, seminar internasional ini dihadiri oleh Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua menghadirkan narasumber Pastor Johannes M.Hammerle, pemilik museum pusaka Nias serta Dr. Ulrike Herbig Wakil Presiden ICOMOS Austria dan akademisi University of Technology Vienna Austria.
Kedua narasumber menjelaskan tentang sejarah bangsa Nias dan arsitektur rumah adat Nias yang sangat memperhatikan lingkungan dan faktor keamanan terutama dari gempa dan tsunami. Di akhir seminar, para peserta dan pemerintah daerah setempat melakukan deklarasi untuk melestarikan budaya Nias.
Deklarasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Sail Nias di Gunungsitoli yang digelar sejak Tanggal 11-13 September 2019. Setelah seminar yang menghasilkan deklarasi ini usai, pemerintah Kota Gunungsiitoli bersama masyarakat setempat menggelar festival kuliner dan kopi nusantara serta parade Budaya Nias. Kopi yang disajikan dalam festival tersebut berasal dari hampir seluruh daerah di Indonesia.
Kegiatan rangkaian Sail Nias juga dilaksanakan oleh Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat. (Yones)