Bandung,Beritainspiratif.com - Pemerintah provinsi Jawa Barat menginisiasi nelayan mengikuti pelatihan Basic Safety Training Fisheries (BSTF) di Tegal, untuk mendapatkan sertifikasi.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail mengatakan, tahun ini ditargetkan 200 nelayan mendapatkan sertifikasi. Hal itu untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan yang unggul, sebagai wujud program nelayan juara.
Sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ini, bisa digunakan untuk bekerja di perusahaan asing dalam bidang perikanan.
"Kita targetkan sebanyak-banyaknya, tapi tahun ini sekitar 200 nelayan," kata Jafar pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di gedung Sate kota Bandung, Kamis (12/9/2019).
Jafar mengakui target 200 nelayan bersertifikasi tahun ini, relatif sedikit bila dibandingkan dengan jumlah nelayan. Saat ini di Jawa Barat ada sekitar 115 ribu nelayan.
Hal itu dikarenakan biaya untuk mendapatkan sertifikasi cukup besar. "Kita harus mengirim ke Tegal dengan biaya cukup mahal, sekitar Rp30-40 juta per orang," katanya.
Menurut Jafar, dengan memiliki sertifikasi berarti nelayan tersebut memiliki keterampilan ketika berada di laut, terutama dalam mengatasi bila terjadi kecelakaan dan mengetahui prosedur dalam menangkap ikan.
"Mereka memiliki keterampilan, bagaimana menyelamatkan diri di laut dan menerapkan teknologi supaya bisa menangkap ikan lebih banyak hasilnya," papar dia.
Nelayan yang unggul dan potensi ikan Jawa Barat yang begitu besar, menurut Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad Dr Yudi Nurul Ihsan, harus dikelola sebaik-baiknya. Namun demikian juga harus didukung oleh teknologi.
"Potensi tersebut merupakan modal, untuk mewujudkan Jabar juara di sektor kelautan dan perikanan," imbuhnya.
Karena itu, ia mendukung kolaborasi Dinas Perikanan dan Kelautan dengan perusahaan swasta dalam memanfaatkan alat fish finder guna meningkatkan hasil tangkapan ikan dan keselamatan nelayan ketika berada di laut.
"Dari hasil uji coba di Pelabuhan Ratu Sukabumi, dengan menggunakan alat fish finder hasil tangkapan ikan mengalami peningkatan cukup besar," ucapnya.
Menurut Senior Marketing Manager PT Unggul Cipta Teknologi Mirna A. Basalamah, fishing finder Yukom Vessel Multi Aid (VMA), merupakan alat yang bisa menandai daerah potensi penangkapan ikan.
Alat ini membantu kapal tangkap ikan ukuran maksimal 30 gros ton. Selain menandai potensi ikan, VMA juga dilengkapi dengan fitur tombol SOS untuk keselamatan nelayan dari bencana. Dengan alat ini, pemilik kapal juga dapat mengetahui pergerakan kapal pada posisi yang akurat.
"Smart fishing 4.0 ini dilengkapi dengan navigasi laut, kompas. Komunikasi atau pesan bisa lewat chat, sehingga memudahkan nelayan saat bekerja di laut," tutur Mirna. (Ida)