Cirebon, Beritainspiratif.com - 21 September 2019, tepat 100 tahun usia Gedung Eks De Javasche Bank berdiri di Jalan Yos Sudarso No. 5-7 Cirebon. Bangunan cagar budaya yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Walikota Cirebon No 19 Tahun 2001 ini kini mulai dibuka untuk umum dengan menawarkan
fasilitas perpustakaan dan pojok baca anak.
Sebagai bank sentral negara Republik Indonesia,
Bank Indonesia telah mengembangkan perpustakaan sejak bertahun-tahun yang lalu. Filosof pendirian perpustakan Bank Indonesia adalah untuk mendukung bisnis proses khususnya dalam penyusunan literatur atau riset yang dilakukan oleh Urusan Riset Ekonomi dan Statistik (URES)
atau yang sekarang disebut sebagai Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) Kantor
Pusat Bank Indonesia.
Pada awalnya, perpustakaan ini hanya berbentuk pojok/ruang baca di tahun 1990an hingga kemudian mulai dibangun di seluruh Kantor Bank Indonesia bertahap sejak tahun 2003 yang diperkuat dengan ketentuan internal tahun 2016.
Dewasa ini, Indonesia disebut-sebut tengah mengalami krisis literasi. Berbagai lembaga survei menyatakan fakta tentang rendahnya budaya literasi di Indonesia. Programme for International Student Assessment (PISA) menyebutkan bahwa pada tahun 2012 budaya literasi di Indonesia menempati urutan ke-64 dari 65 negara yang disurvei.
Sementara itu data UNESCO menyebutkan bahwa posisi membaca orang Indonesia hanya sebesar 0.001% yang artinya dari 1.000 orang hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca.
Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia merasa perlu mengambil peran dalam upaya peningkatan minat baca dan literasi masyarakat melalui penyediaan fasilitas perpustakaan dengan koleksi buku yang terkini dan
secara positif mampu membuka wawasan masyarakat luas.
Perpustakaan Bank Indonesia di masa kini dibentuk dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi dan tugas Bank Indonesia dengan kekhususan subyek dan disiplin ilmu di bidang moneter, stabilitas sistem keuangan,
sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, dan bidang lain yang mendukung tugas Bank Indonesia.
Selain itu perpustakaan BI juga diharapkan dapat mendukung penelitian baik oleh pihak internal maupun eksternal Bank Indonesia, menggiatkan minat baca di lingkungan Bank Indonesia dan memenuhi kebutuhan pemustaka di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia.
Adapun dalam pelaksanaannya, kebijakan Perpustakaan BI terintegrasi dan sinergis dengan kebijakan Bank Indonesia.
Dalam acara launching pembukaan akses lobi gedung lama eks De Javasche Bank yang terhubung langsung dengan Perpustakaan dan Pojok Baca Anak tanggal 24 September 2019,turut hadir Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Sutisna, M.Si dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs. H. Jaja Sulaeman, M.Pd.
Selain itu juga hadir dalam kegiatan dari Dinas Pendidikan Kota Cirebon, perwakilan 16 perpustakaan penerima
pojok baca BI (BI Corner) se-Ciayumajakuning dan komunitas literasi serta mahasiswa dan akademisi. Meramaikan pojok baca anak, siswa-siswi TK Al-Ghiffary Cirebon juga berpartisipasi dan membaca dengan antusias setelah sebelumnya mendengarkan dongeng dengan tema
gemar membaca.
Dan masih dalam rangkaian acara yang sama, General Manager Radar Cirebon, Syahbana berkesempatan membuka forum diskusi bagi para mahasiswa dan anggota komunitas literasi yang hadir dengan tema Menulis Bagi Milenial.
Kedepannya menurut Sudono, Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon bahwa Perpustakaan Bank Indonesia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk dapat bekejasama dengan BI menghidupkan perpustakaan KPw BI Cirebon
melalui kegiatan kunjungan, literasi, hingga pilihan rekreasi edukatif untuk pengunjung dari segala umur. (Yones)