Jakarta, Beritainspiratif.com - Jialyka Maharani (22 tahun) tercatat sebagai anggota DPD RI asal Provinsi Sumatera Selatan, termuda yang dilantik periode 2019 – 2024 yang digelar di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Selain menjadi pimpinan sidang, Jialyka juga didaulat sebagai pimpinan sementara DPD RI bersama Anggota DPD RI asal DKI Jakarta, Sabam Sirait.
Dara kelahiran 20 September 1997 itu merupakan putri Bupati Ogan Ilir (OI), Ilyas Panji Alam .
Menurutnya, sebagai pemula, lolos ke Senayan adalah hal yang luar biasa.
"Ini prestasi luar biasa bagi saya, karena saya pemula kalau yang lain sudah bisa dibilang pahamlah dan senior, kalau saya masih junior," ujar dia.
Jialyka merupakan lulusan Program Vokasi Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu berhasil meraih simpati masyarakat dengan mengumpulkan 337.954 suara (data KPU), siap mewujudkan komitmen untuk memajukan generasi muda.
"Buat saya, ini merupakan prestasi luar biasa. Saya sadar sebagai pemula yang bersaing ketat dengan semua senior lama di dunia politik, pastinya akan menjadi tantangan terbesar."
"Saya mewakili suara milenial, yang juga prihatin dan ingin melakukan perbaikan bagi daerah kami dan tentu berdampak nasional nantinya," ujar Jialyka.
Menurutnya, untuk bisa membuat perubahan, tidak mungkin bermain di luar arena. Ia harus berani terjun langsung ke dalam Senayan.
"Walau tidak mudah khususnya bagi saya pemain baru di bidang politik, tetapi berkat dukungan keluarga, teman-teman di organisasi dan para konstituen didaerah pemilihan justru mengubah pandangan saya."
"Di usia muda inilah kesempatan emas berani menyuarakan aspirasi masyarakat muda di Indonesia agar Indonesia maju ke depan," kata Jialyka.
Dia pun banyak mendapat pengalaman saat menjalani kampanye selama setahun belakangan dengan mengunjungi 17 Kabupaten/Kota di Sumsel.
"Yang pasti saya harus tahu dahulu tugas dan fungsi anggota senator. Setelah itu, baru saya akan perjuangkan menyuarakan potensi dan aspirasi yang ada di seluruh Sumsel untuk dapat lebih didengar ke tingkat nasional."
Satu visi saya ketika nanti di DPD RI adalah menngembangkan industri kreatif dalam mengakomodir kalangan milenial yang memang berada di ruang lingkupnya selama ini."ujarnya.
"Selain itu, saya juga akan memperjuangkan pemberdayaan kaum ibu sebagai guru madrasah utama bagi anak-anaknya, tidak hanya mengajarkan kepintaran tapi juga akhlak dan moral yang baik."
"Termasuk menyuarakan aspirasi anak muda di Sumsel yang sudah berhasil ikut menyukseskan Asian Games 2018 lalu," tuturnya.
Sebagai orang muda, Jialyka mengaku untuk tidak lelah belajar, membekali ilmu sebanyak mungkin.
"Peka terhadap kondisi di lapangan saat ini tapi juga memahami aturan main bagaimana menyalurkan aspirasi ini pada tempat dan waktu yang tepat," ujarnya.
Menurutnya tantangan menjadi anggota DPD RI, mungkin karena usia lebih muda, sehingga didiskreditkan tidak berpengalaman, tapi ini tantangan bagi saya, jika anak muda bisa dan anak muda adalah aset bangsa, bahkan Bung Karno bilang 'kirim aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia'. Jadi peran pemuda sangat besar untuk bangsa dan negara. (Yanis)