Bandung, Beritainspiratif.com - Wakil Ketua DPRD provinsi Jawa Barat H. Oleh Soleh, menyesalkan rendahnya pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat.
Pasalnya, mayoritas penduduk Jawa Barat beragama Islam. Di provinsi ini, juga terdapat sekitar 12 ribu pesantren.
"Hal itu menunjukkan lembaga-lembaga jasa keuangan maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), belum mampu mengoptimalisasikan peluang yang ada," kata Oleh Soleh kepada BI.com, usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2020 di gedung Sate kota Bandung, Kamis (30/1/2020).
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, perlu penelitian secara cermat dan komprehensif untuk mengetahui penyebab rendahnya pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat.
"Mungkin saja ada keraguan dari pihak pemodal, sehingga tidak jor-joran berinvestasi di bank syariah," imbuhnya.
Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah kata Oleh Soleh, edukasi kepada masyarakat harus dilakukan secara rutin dan masif sampai ke desa/ kelurahan.
"Saya melihat literasi, edukasi perbankan ini sifatnya hanya segmentatif, wilayahnya juga tertentu. Apa salahnya sich kalau (edukasi) dibikin rutin, tidak segmentatif tapi langsung terjun ke bawah," ucap Oleh.
Sebelumnya Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Triana Gunawan mengungkapkan, kinerja perbankan syariah di Jawa Barat tumbuh positif.
Namun share perbankan syariah terhadap total aset perbankan Jawa Barat, tergolong kecil hanya 8,36%.
Padahal, potensi perbankan syariah di Jawa Barat sangat besar, karena mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Masalah permodalan, SDM, teknologi, produk dan layanan, menjadi kendala perbankan syariah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkasnya.
(Ida)