Bandung, Beritainspiratif.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memasukkan Kawasan Rawan Bencana dalam pembahasan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2020-2031. Satu diantara rencana tersebut, dengan memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sub wilayah kota.
“Kawasan rawan bencana untuk mitigasi bencana yang memang sub-sub wilayah kota harus ada, karena penduduk tersebar di sub wilayah kota harus ada kawasan untuk mitigasi bencana itu melalui RTH,’ jelas Kepala Bidang Perencanaan Insfrastuktur dan Pengembangan Wilayah. Bappelitbang Kota Bandung, Riela Fiqriani, di Balaikota, Jalan Wastukencana Kota Bandung Jumat (7/02/2020).
Reila mengatakan, selain kawasan rawan bencana, masalah daya dukung lingkungan kota Bandung yang sangat terbatas menjadi perhatian serius dalam pembahasan Revisi RTRW kota Bandung. Menurutnya, pilihan pendekatan konsep pembangunannya saat ini ada dua, berorientasi kepada tren atau berorientasi target.
“Kalau di sisi kita (Bappelitbang) dasarnya adalah penduduk, nanti kedepannya di prediksi sampai 4 juta orang. Kebayang nggak sekarang baru 2,5 juta saja sudah padat. Dengan kata lain, harus ada upaya bagaimana mengefisienkan penataan ruang, dan kerjasama dengan Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Cimahi,”ungkapnya.
Reila mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih kota Bandung tidak bisa sendiri karena sumber air baku ada di daerah lain yaitu Kabupaten Bandung. Masalah pembangunan di Kawasan Bandung Utara pun, tidak terlepas dari koordinasi dengan Kabupaten Bandung Barat.
“Artinya harus ada upaya bagaimana mengefisiensikan pemanfaatan ruang secara optimal. Dan kita harus keluar dari frame of thinking yang parsial hanya kota Bandung, harus ada kerjasama lintas daerah jadi bagaimana kita kerjasama Kab. Bandung, Bandung Barat dan Cimahi itu pasti yang akan di fasilitasi oleh provinsi,”jelasnya
Selain itu, mengenai rencana induk drainase kota, Riela menjelaskan saat ini masih dalam tahap penyusunan kerangka acuan kerjanya. Namun rencana induk tersebut ditargetkat selesai di tahun ini.
“Kita sedang membuat term of reference-nya dulu, kerangka acuan kerja, mana yang lebih di utamakan dulu secara prioritas tergantung urgensi pada saat ini. Rencana induk sistem drainase seperti apa, tahun ini harus jadi rencana induknya mudah-mudahan gak ada halangan,"pungkasnya.
(Mugni)