Bandung, Beritainspiratif.com - Dukungan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menyediakan rumah layak huni berupa rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, sudah ada tapi masih kurang.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi IV DPRD provinsi Jawa Barat Viman Alfarizi di ruang kerjanya jalan Diponegoro kota Bandung, Jum'at (14/2/2020).
Viman mengatakan, saat ini baru ada dua rumah susun yang dibangun yakni di Rancaekek Kabupaten Bandung dan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
Sementara di kabupaten Cianjur, baru selesai Detail Engineering Design (DED) nya, tetapi anggaran untuk membangun rumah susun di daerah tersebut telah dialokasikan dalam APBD provinsi Jabar tahun 2020.
"Saya rasa support kita untuk hal itu (rumah susun) masih kurang. Diharapkan kedepannya lebih fokus kearah sana," katanya.
Menurut Viman, Komisi IV kini masih fokus pada program rumah tidak layak huni (rutilahu) sebanyak 180 ribu unit rumah, yang harus dicapai dalam 5 tahun masa kepemimpinan Gubernur/ Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/ Uu Ruzhanul Ulum.
Dari 180 ribu unit rutilahu tersebut 100 ribu unit didanai oleh APBD provinsi Jawa Barat, sisanya 80 ribu unit dari dana APBD kabupaten/ kota dan pusat.
Namun dalam dua tahun masa kepemimpinan RK/ Uu, baru terealisasi 25 ribu unit dari seharusnya 40 ribu unit dengan asumsi 20 ribu unit per tahun.
"Makanya di tahun 2020 ini yang awalnya diprogramkan hanya 10 ribu unit, kita tambah jadi 11 ribu 500 unit. Dan di 2021 kita dorong jadi 25 ribu unit, seraya menambahkan pagu per unit yang semula Rp17 juta ditambah jadi Rp25 juta per unit," ujar politisi dari fraksi Gerindra tersebut.
(Ida)